Chapter.36(extra part)

4.9K 336 55
                                    

Beberapa Bulan Kemudian

Hubungan Zean dan juga Freya berangsur-angsur membaik, setelah terjadi drama pada keduanya, jarak rumah yang begitu dekat menjadikan keduanya sering kali menghabiskan waktu bersama, bisa di bilang itu hampir setiap hari, dan kalian tahu? Freya sekarang lebih posesif terhadap Zean.

Suatu ketika ada tetangga baru yang menempati rumah di sebelah rumah Zean,
janda anak satu yang umur nya bisa di bilang sama dengan Gracia maupun Feni, namun perawakan nya masih seperti remaja.

Zean pernah satu kali ke gap saat membantu wanita itu menurunkan barang dari mobil pick up,anak nya rewel dan aneh nya dia hanya mau di gendong oleh Zean.

Saat ini di kediaman Natio zean baru saja bangun dari tidur nyenyak nya, ratusan notif pesan dan beberapa panggilan tak terjawab, terpampang nama jelas nama Freya di kontak nya.

"Aduh mampus Vanya pasti marah abis ini sama gue, arghh lagian si Baran emang monyet tu anak, seneng banget ngejekin gue, awas aja gue pites kepalanya besok" Kesal Zean, hari ini adalah hari yang tenang baginya, dimana hari minggu dia bisa menghabiskan waktu di rumahnya maupun dengan sang kekasih

Handphone Zean kembali berdering, saat dia lihat nama Freya lagi yang terpampang, kini dirinya bingung harus mengangkat apa tidak.

"Kalo gue angkat dia bakal teriak, kalo gak di angkat dia bakal kesini" dengan sangat hati-hati Zean kembali meletakkan handphone nya, ia sengaja silent untuk beberapa saat

Tok

Tok

Tok

Degh

"Aduh siapa itu, pliss jangan sampe itu vanya, plis gue mohon jangan sampe itu vanya" Raut wajah Zean benar-benar di landa rasa takut.

Tap

Tap

Tap

Derap langkah kaki Zean mendekati Pintu, "huhh semoga aja bukan vanya" Gumam Zean, dengan satu kali tarikan dia membuka pintu

"Arghh maafin sayang,maafin aku, aku baru aja bangun semalam si Baran ngajak aku main game, pliss sayang maafin aku" Cecar Zean dengan mata yang tertutup

"Hey, kenapa" Ucapnya sembari memegang tangan Zean

"Argghh lepas, sayang maaf" Teriak Zean

"Zean sadar, ini mamah" Sentak Gracia, Zean yang mendengar nama itu lantas membuka matanya

"Huft, aku kira barusan Vanya" Zean membuang nafas nya lega

"Kamu kenapa sih, aneh banget kaya orang yang kesurupan tau gak" Sentak Gracia

"Y-ya maaf mah" Ucap Zean menunduk

"Kamu baru bangun" Tanya Gracia, Zean membalas nya dengan anggukan

"Hmm pantes aja, tante yanti barusan telepon katanya Freya uring-uringan nanyain kabar kamu" Ucap Gracia

"Loh kenapa gak kesini mah Vanya nya" Tanya Zean

"Dia lagi di luar sama tante yanti, ini kan hari minggu, kamu mah tidur aja terus" Ucap Gracia malas

"Cuci muka sana, abis itu anterin kue ke tetangga sebelah" Titah Gracia

"Emang nya kak Indah, sama dedek kemana mah" Tanya Zean

"Mereka keluar sama papa, mamah gak ikut lagi males ke luar" Tutur Gracia

"Yah, papa ko gak ngajak aku mah" Gracia memutar malas matanya, mendengar ucapan Zean

"Kamu aja baru bangun tidur, udah deh sana cuci muka, terus anterin kue nya" Titah Gracia, Zean mengangguk patuh

CRAZY GIRL (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang