A

99 24 0
                                    

"Haduh, semoga hari ini bisa pulang pagi deh. Biar bisa rebahan lama"

"Mau pulang pagi Hoon?"

"Iya Hui, mau pulang pagi. Capek banget"

"Mangkanya, kerjaannya di selesaikan lebih cepat. Biar bisa pulang pagi Hoon"

"Iya iya, dikit lagi mau selesai kok. Junhui mau pulang pagi juga kah?"

"Iya, nanti pulang bareng ya"

"Iya Hui, siap" Junhui terkekeh mendengar perkataan Jihoon, begitu kekanakan batinnya.

"Hui" panggil Jihoon lirih, namun masih dapat di dengar Junhui.

"Kenapa Hoon? Ada masalah?" tanya Junhui khawatir.

"Aku kangen banget sama adek, pengen meluk terus deh. Rencananya kalau dapet cuti aku mau balik kampung Hui"

Junhui tersenyum mendengarnya, dia mendekatkan kursinya ke Jihoon. Sedikit menghela nafas. Dan berkata.

"Kangen sama keluarga itu wajar, yang nggak wajar itu kalau tetap ngejar cintanya dia padahal dia nya udah nolak"

"HAHAHA, PLIS DEH HUI"

Jihoon langsung tertawa terbahak-bahak dengan Junhui, ada benernya juga yak. Batin Jihoon. Jihoon langsung memukul pundak Junhui.

"Bisa ae dah lu"

"Ya dong, Junhui nih"

"Udah ah, capek ketawa mulu"

"Sama kali Hoon"

Jihoon bergegas mengerjakan kembali tugas-tugas yang diberikan oleh atasan nya, supaya cepat pulang pastinya. Jihoon juga meneliti ulang, agar tidak ada kesalahan.

"Ji, aku udah selesai nih. Kamu udah?" tanya Junhui.

"Udah, lagi beres beresin bentar. Di bawah masih ada orang kerja kan? "

"Kayaknya, biasanya kan jam segini masih ada orang lembur"

"Jam berapa emang?"

"Jam setengah tujuh, masih pagi nih"

"Lah? Beneran? Masih pagi banget. Tumben" tanya Jihoon bertubi-tubi dengan heran. Beneran nih? Pulang pagi? Batin Jihoon heran.

"Iya Hoon, no fake fake"

"YESS, PULANG PAGE. PULANG PAGE" Jihoon langsung jingkrak-jingkrak kesenangan. Sungguh, ia sangat senang sekali.

"JANGAN GITU WOY"

Junhui langsung menahan Jihoon sekuat tenaga.

Ini manusia atau gorila? Berat banget. Batin Junhui.

"Hehehe, Sorry bro"

"Au ah, ayo pulang Hoon. Capek"

"Ya, ayo"

Mereka berdua berjalan beriringan menuju lantai bawah, sambil mengobrol santai. Akhirnya mereka berdua berpisah dari lobby kantor. Jihoon berjalan menuju mobilnya dan memasuki mobilnya. Melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi, agar sampai rumah lebih cepat.

Beberapa menit berlalu, akhirnya mobil Jihoon sampai di rumah. Ia segera memarkirkan mobilnya di garasi. Rumah milik Jihoon tidak terlalu besar, bisa dibilang sederhana. Cukuplah, untuk ditinggali oleh satu orang.

Setelah memarkirkan mobilnya dengan baik, Jihoon bergegas memasuki rumah nya. Ia ingin mandi dulu, lalu langsung tidur saja. Sungguh, Jihoon sangat lelah. Istirahat lebih awal tidak terlalu buruk kan?.

Setelah beberapa menit, Jihoon keluar dari dalam kamar mandi. Ia langsung mengambil ponselnya dan tidur di kasur. Ia mengecek pesan pesan yang belum sempat ia balas tadi.

Dead Village | Treasure ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang