J

43 22 0
                                    

POV Complete

"Ibu mu kemana Ji? Kok nggak kelihatan" Tanya Yoshi.

"Ke acara pernikahan di desa sebelah" Jelas Jihoon.

"Kenapa tadi kamu suruh aku dateng ke tempat itu?" Jihoon mendongak menatap Yoshi.

"Cerita nya panjang pokoknya"

"Ceritain aja Ji"

Jihoon menceritakan kejadian tadi, Yoshi menganggukkan kepalanya dengan wajah planga-plongo nya. Mulutnya tidak berhenti menganga sedari tadi. Setelah cerita selesai, Yoshi mengambil ponselnya dan menelfon temannya yang lain.

Anak BAIK BAIK💪
Voice Call

Me
Hey, bro! Cepetan kesini dong, ke rumah nya mas bro, si kintil!.

JaeJae
Buat apa? Aku lagi kasih makan burung!.

Jeo👻
Oke bang! OTW.

Bang SUKK🦖
Apasih a*****, mendadak banget.

Dek Wawan
.......................

Me
NGGAK USAH BANYAK TANYA CEPETAN KE SINI!.

Panggilan berakhir. Yoshi tertawa terbahak-bahak seperti orang gila mendengar respon dari teman-temannya. Dia beruntung memiliki teman seperti mereka, yang selalu ada saat butuh saja, suka jahil, suka menang sendiri, suka ngeluh, dan suka gibahin orang. Walaupun begitu, jiwa patriotisme mereka itu tinggi. Mereka nggak bakal tinggalin temennya dalam kondisi apapun. Kalaupun nantinya mereka udah punya kehidupan masing-masing dan jarang buat ketemu, mereka nggak bakal lupain satu sama lain.

"Kalian laper nggak?" Mereka bertiga menganggukkan kepalanya.

"Kita pilih acak aja pakai hp, yang kalah buat indomie"

"Oke!" Ucap mereka serempak.

Yoshi menaruh ponselnya tepat di tengah-tengah mereka berempat dan menggerakkannya hingga memutar mengelilingi mereka. Ponsel itu berhenti di Seungmin. Seungmin dengan malas berdiri dan berjalan ke arah dapur.

"Dapur nya izin aku pakai ya bang!"

"Iya, pakai aja Min" mendengar itu, Seungmin bergegas memasuki dapur.

"Indomie nya di mana bang Ji!"

"Di laci paling kanan, sebelah nya tempat bumbu!"

Seungmin mengambil empat biji indomie dan menuangkan bumbunya di empat piring bersih. Dirasa air di panci sudah mendidih, dia mencemplunglan semua mie nya. Akhirnya jadi juga mie nya.

"Woy! Mie nya udah jadi nih!" Ketiga pemuda itu mengambil mie dan kembali duduk di ruang tamu sambil menunggu kedatangan mereka.

"Ini mie apaan! Lembek banget, kayak nggak ada semangat hidup" protes Jihoon dan mendapatkan pukulan kecil dari Seungmin.

"Nggak tau diri banget, padahal udah di buatin. Dasar muka tembok!." Jihoon menatap sinis, Seungmin membalas tatapan Jihoon tak kalah sinis.

Tiga pemuda itu bergegas menghabiskan makanannya. Setelah habis, mereka melemparkan piringnya ke meja.

"Hompimpa aja, yang kalah cuci piring. Gimana? Deal nggak?"

Dead Village | Treasure ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang