Rosen unter dem Schnee

62 1 2
                                    

Kau hanya mengingatkan ku pada luka lama ku......


"Arka...., dia gak baik buat lu"

"Gua tahu lu suka sama dia, tapi dia gak baik buat lu"
━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━

Pemutaran film karya anak semester 3 telah selesai.

Disaat semua orang bertepuk tangan, Arka tampak tengah melamun sembari menatap lantai dengan pandang kosong.

Kata-kata yang pernah di ucapkan oleh putra berputar di kepalanya.

Putra yang menyadari bahwa Arka malah berdiam diri di sudut ruangan.
Putra menghampiri temannya itu dan menepuk pundaknya.

"Oy, ngapain bengong?"

Arka pun terkejut dan menoleh ke arah putra, Ia menatap putra untuk beberapa saat dan membuang muka.

"Gak ada...."

Putra mengangguk dan berjalan pergi meninggalkan arka sendiri.

Arka masih berdiri diam disana memikirkan gadis yang pernah menolaknya, pemuda itu memijat pangkal hidungnya.

"Ah...ngapain sih gua mikirin dia, wanita kan gak cuman satu."
Gumam pemuda itu dan berjalan pergi menyusul teman-temannya.

Waktu menunjukkan pukul 15:39, Reina bangkit dan berjalan pergi dari aula bersama Jasmin.

"Kira-kira, anak mahasiswa 4 bakal nunjukin karya apa ya?"

"Yo ndak tahu kok tanya saya..."

Senyuman lembut Reina seketika memudar, Ia memasang raut wajah kesal dan mempercepat langkahnya.

"Huh? Eh? Ngambek nih?"
Jasmin mendekati Reina yang tampaknya kesal.

"Ciee ngambek, Reina unyu deh kalo ngambek!"
Goda jasmin sembari mencubit pipi Reina.

"Apaan sih! Udah lah ayo ke tempat sebelah!"

Jasmin terkekeh dan mengangguk. Keduanya sampai di kelas anak semester 4.

Jasmin membuka pintu kelas dan berjalan masuk dengan Reina yang berjalan di belakangnya.

"Ohh?.....padahal masih siang tapi udah ada yang ngumpul ternyata"

"Jarang bener ya"

Reina melirik Beberapa orang yang telah datang ke ruangan itu untuk pemutaran karya mahasiswa lainnya yang lebih tua dari mereka.

Reina menemukan tempat duduk dan duduk di sana, ia melihat sekeliling ruangan dan tampak mencari sesuatu yang menarik untuk di lihat namun sayangnya tidak ada.

Beberapa orang pun mulai masuk ke ruangan tersebut, Reina dan Jasmin tampak masih menunggu untuk film karya mahasiswa Garda.

Pukul menunjukkan waktu 16:45, butuh waktu 15 menit lagi hingga acaranya dimulai.

Beberapa mahasiswa datang dan mulai mempersiapkan peralatan untuk memutar karya tersebut. Beberapa di antaranya adalah Arka.

Reina melirik Arka dan terus memandang wajah pemuda itu tanpa berkedip sekali pun.

Hingga semua persiapan telah selesai, Karya itu tidak di putar di aula seperti beberapa orang lainnya.

Selamat membaca hingga matamu rabun🗿☕.

Canda, sumpah canda.
.....
...
..
.

Selamat menikmati.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 15 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Laut Pasang Surut (HIATUS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang