PART 9

673 53 6
                                    

Noeul baru keluar dari kamar mandi nya setelah menyelesaikan ritual nya disana. Setelah ia mengantarkan Fort pulang, Noeul langsung kembali ke rumahnya.

Selesai ia mengeringkan rambutnya, Noeul langsung merebahkan tubuhnya di ranjang hangat itu, Noeul bermain dengan ponselnya, setiap ia menggeser layar ponsel itu terdengar beberapakali helaan nafas kasar, sepertinya Noeul sangat lelah hari ini.

"Aku merindukan mu Boss.... Aku sungguh merindukan mu" ucap Noeul yang menatap gambarnya bersama dengan Boss di layar ponselnya

"Apa kau sesibuk itu Boss? Apa kau tidak ingin meminta maaf padaku? Apa kau akan mencampakkan aku setelah kejadian itu? Atau kau benar-benar ingin menjauhiku karena diriku marah padamu? Kenapa kau tidak menghubungi ku lagi setelah kejadian itu? Kau bahkan tidak menemui ku Boss" tak terasa air mata Noeul menetes dari sudut matanya

"Aku mungkin belum tau bagaimana perasaanku padamu, tapi... Yang aku tau aku nyaman bersama mu, aku hanya ingin selalu bersama mu Boss, aku hanya ingin kau selalu di sampingku, aku tidak ingin dan tidak mengizinkan siapapun untuk memilikimu... Apa semua ini juga cinta Boss? Apa aku memang sudah mencintai mu selama ini, tapi aku tidak menyadarinya jika yang kurasakan ini cinta? Sekarang kau tidak muncul dihadapan ku, aku harus bagaimana Boss? Kau membuatku mulai sadar jika aku mencintaimu, tapi kau malah menghilang" Noeul semakin menangis, ia menempelkan ponselnya di dadanya

Noeul meringkuk di ranjangnya, merasakan dingin disekujur tubuhnya yang terasa sampai ke tulangnya. Ditambah lagi, hatinya pilu karena beberapa hari ini Noeul tidak bertemu dengan Boss. Noeul menangis sampai ia kelelahan dan tertidur tanpa menggunakan selimut.

Boss Fort side

Boss masuk kedalam bar yang padat dengan pengunjung malam ini. Ia terpaksa datang kesini, karena tadi Fort menelfon nya dengan suaranya yang putus asa, dan memberitahu Boss bahwa ia berada di bar yang dekat dengan perusahaan nya. Tatapan Boss langsung tertuju kepada Fort yang duduk di depan meja bartender, kawan nya itu sudah setengah mabuk, ternyata Fort melampiaskan masalah tadi ke bar ini.

"Kenapa kau mengajakku ke sini?" Fort melihat sahabatnya yang sudah duduk disampingnya itu

"Akhirnya.... Kau datang juga Boss" Boss menatap Fort malas

"Kenapa tidak kerumah ku saja, disini sangat bising" Fort terkekeh pelan

"Bagaimana caraku masuk jika kau saja.... Masih berada di perusahaan ha?" Ucap Fort dengan nada mabuknya

"Sudahlah, kau sudah mabuk... Ini juga sudah hampir tengah malam. Ayo aku antar pulang" Boss mencoba memapah Fort

"Kau benar-benar keterlaluan, menelfonku hanya untuk menjadi supir mu saja... Apa kau membawa mobil?" Fort melangkah dengan sempoyongan namun masih bisa tersenyum kepada Boss yang kesusahan memapahnya

"Mobil? Sepertinya kali ini aku akan meninggalkan mobilku lagi hehehe" Boss mengerutkan keningnya, ia tidak tau jika tadi Fort dan Noeul meninggalkan mobilnya di universitas, dan merepotkan supir Daddy nya untuk mengambilnya

"Memang kau tinggalkan dimana lagi mobil mu tadi?" Tanya Boss, ia berhenti sejenak ketika sudah berada di luar bar itu, mengatur nafasnya yang keberatan memapah Fort

"Di universitas, tadi Noeul yang mengantarku pulang" Boss terdiam sejenak, hatinya berdesir ketika mendengar nama Noeul. Ia lupa jika ia masih punya urusan yang belum terselesaikan dengan sahabat cantiknya itu.

"Noeul? Kenapa Noeul mengantar mu?" Tanya Boss sambil melanjutkan langkahnya menuju mobilnya yang berada di parkiran

"Aku dan peat bertengkar... Tapi itu semua hanya salah faham, peat tidak mau mendengar kan penjelasan ku" Boss mendudukkan Fort di kursi mobilnya, lalu ia juga masuk di kursi kemudi dan melajukan mobilnya

[END] KECANDUAN CINTA (BossNoeul)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang