Peat dan Noeul hari ini ada kelas pagi, mereka berjalan menuju kelas.
"Ai Peat.. aku ingin bertanya sesuatu padamu?"
"Bertanya saja..." Peat menatap Noeul yang berjalan disampingnya
"Emm... kemarin apa Boss langsung pulang setelah kelasnya selesai?" Peat mengerutkan keningnya
"Setahu ku tidak, dia bilang dia ada urusan. Terus aku dan Fort pulang duluan deh, memangnya kenapa?" Tanya peat sambil mendudukkan pantatnya di kursi kelas dan menaruh tas nya diatas meja
"Oh, benarkah? Tapi kenapa kemarin dia menjemputku di perpustakaan ya?" Peat menghela nafasnya
"Ai Noeul, bisa saja dia sekalian pulang dan kebetulan liat kamu masih ada disana"
"Tapi kenapa dia lewat perpustakaan kedokteran? Kalau pulang ya tinggal pulang aja, kenapa harus lewat perpustakaan kedokteran" protes Noeul
"Entahlah, kenapa kau tidak tanya pada nya langsung?" Noeul hanya terdiam, tapi otaknya terus memikirkan kenapa Boss kemarin disana
"Hai Noeul..." Peat dan Noeul melihat pria yang kemarin berada didepan mereka saat ini
"Ohh, hai Saifa.... Kenapa kau ada disini?" Tanya Noeul yang bingung saat Saifa mengambil tempat duduk disampingnya
"Aku juga ambil kelas anestesi" ucap Saifa dengan senyuman nya yang manis. Peat merasa heran dengan kedekatan keduanya
"Emm, Noeul kau kemarin kan sudah membantu dan mengantarkan aku ke perpustakaan, bagaimana kalau nanti siang aku traktir makan, hemm? Oke Mai?"
"Boleh" jawab Noeul yang tersenyum manis dihadapan Saifa. Peat hampir tak percaya jika Noeul bisa semanis itu dengan orang yang baru kemarin ia kenal
"Astaga, apakah dia masih teman ku? Sepertinya aku dan Fort sudah salah mengejek nya kemarin" lirih Peat
Mahasiswa satu persatu memenuhi bangku kosong ruang kelas itu, hingga sampai beberapa menit dosen mata kuliah yang mereka tunggu akhirnya datang dan kelas pun di mulai.
Selama kelas di mulai, Peat selalu melirik kearah Noeul dan Saifa, ia menyaksikan interaksi kedua nya yang terlihat sangat akrab dan nyaman, bahkan Peat melihat Saifa yang terus mencari pandangan saat Noeul memperhatikan dosen didepan, jika dilihat dari senyuman yang Saifa perlihatkan seperti nya pria tampan itu tertarik ke pada sahabat nya.
"Kau benar-benar berniat mencari kekasih rupanya Noeul" lirih Peat
"Apa Peat?" Peat terkejut dan menoleh kearah Noeul "kau tadi seperti bilang sesuatu, ada apa? Kau bilang apa?" Bisik Noeul
"O-oh... Tidak ada apa-apa, aku hanya membaca tulisan di depan tadi" ucap Peat yang sedikit gugup, Noeul hanya mengangguk dan kembali fokus kedepan
Seperti biasa, siang ini Boss dan Fort sudah berada di kantin fakultas kedokteran, mereka menunggu dua sahabatnya yang masih belum juga terlihat, Boss dan Fort sudah memesan makan dan minuman terlebih dulu.
"Kenapa mereka belum juga datang, biasanya.."
"Kalian sudah disini duluan rupanya" ucapan Fort terpotong saat Noeul dan Peat datang, tapi....
"Saifa, ayo duduk... Mereka juga teman-teman ku" Saifa duduk di samping Noeul dengan sedikit canggung karena tatapan Boss
"Kenapa ada dia?" Tanya Boss
"Memang kenapa?" Noeul bertanya balik
"Kau yang kemarin itu kan?"
"Benar, perkenalkan saya Saifa" Fort mengangguk dan menerima jabatan tangan Saifa
"Fort, sahabat Noeul.. dan dia, dia Boss Chaikamon... Tidak usah heran dengan wajahnya yang seperti itu, sudah bawaan dari lahir" Saifa mengangguk kecil, bibirnya tersenyum tipis. Peat hanya terdiam memperhatikan Boss yang terlihat sangat kesal melihat kedekatan Saifa dan Noeul
"Ah, kita pesan makanan dulu, kau mau pesan apa Saifa? Ai Peat kau mau pesan apa?"
"Sama kan saja dengan mu Noeul" ucap Saifa, dirinya juga sesekali melirik kearah Boss yang sepertinya menatap tak suka kepadanya
"Aku juga, minumnya seperti biasanya saja" tambah Peat, Noeul mengangguk dan memanggil pelayan kantin itu.
"Kenapa kalian diam? Biasanya juga heboh" tanya Noeul yang sudah selesai dengan pesanannya
"Mungkin sedikit canggung karena kita ada anggota tambahan" ucap Fort, sedangkan Peat memelotot kan kedua matanya kepada Fort dan menyenggol kaki Fort
"Apa sih?" Peat menggigit bibir bawahnya saat Fort tidak bisa diajak kerjasama
"Ah, maafkan saya kalau begitu saya pindah saja"
"Jangan, disini saja... Nanti juga mereka terbiasa, duduk lah" Noeul menahan tangan Saifa saat pria itu sudah berdiri dan hendak pergi dari sana. Secara tidak sadar Boss mengepalkan tangannya dan menatap tajam Saifa dan Noeul, dan Peat menyaksikan itu
"Aku sudah kenyang, aku duluan" mereka hanya menatap kepergian Boss
"Boss... Ai Boss, makanan mu belum habis" teriak Peat yang tidak dihiraukan Boss
"Eyy Boss, tunggu aku... Sampai bertemu sayang, aku duluan" Peat mengangguk saat Fort berbicara sedikit berbisik padanya "Noeul aku duluan ya?"
"Iya Fort..." Setelah kepergian Boss dan Fort, mereka bertiga menikmati makanan yang sudah di antar pelayan ke meja mereka
"Selamat makan semua" ucap Noeul sebelum melahap makanan
"Selamat makan" Peat memutar bola matanya ketika mendengar ucapan Saifa dan melihat Saifa tersenyum kepada Noeul
"Sepertinya akan ada badai setelah hari ini" kata Peat sambil melirik kedua teman makan nya itu
"Kau mengada-ada Peat, kau tidak lihat cuaca hari ini cerah, bahkan langit biru semua sampai setengah bumi, bagaimana bisa kau mengatakan akan ada badai" Peat menghela nafas lelahnya mendengar ocehan Noeul yang tidak peka sama sekali. Bahkan disaat Boss pergi tadi pun, Noeul tidak menghiraukan nya
Boss Fort side
Boss berjalan dengan emosinya yang tertahan, seolah jejak kakinya ada api kecemburuan yang membakar lantai yang sudah ia lalui. Fort berusaha mengejar Boss yang meninggalkan nya tadi
"Tunggu... Huh... Boss, kau jalan cepat sekali...huh..hah... Berhenti sebentar" Boss berhenti dan melihat Fort yang sedang mengatur nafasnya
"Huh~ kau kenapa? Kita baru makan tadi, kenapa kau pergi begitu saja?" tangannya ia masukkan kedalam saku celananya
"Bukan kah sudah ku bilang... Aku sudah kenyang, kau tidak dengar" kesal Boss
"Kau kenyang karena kesal? Karena Noeul dan si siapa itu tadi... Emm, Saifa?" Kedua mata Boss melirik malas Fort lalu melangkah kan kakinya untuk kembali ke kelasnya
"Boss... Apa kau cemburu? Yaa... Aku tau kau tidak suka jika Noeul berdekatan dengan orang lain selain kita, tapi kali ini sepertinya ada yang berbeda dengan sikapmu. Apa kau menyukainya?" Boss berhenti secara tidak sengaja Fort menabrak punggung Boss
"Aduh... Kalau berhenti jangan tiba-tiba bisa tidak? Kau hampir membuatku jatuh" omel Fort
"Kau terlalu berisik" Fort melotot kepada Boss yang lagi-lagi meninggalkannya
"Eyy Boss... Kau selalu jalan duluan, huftt" Fort berlari kecil menyusul Boss yang sudah berjalan meninggalkan nya
Yang dikatakan Fort tadi benar, Boss cemburu saat melihat Noeul akrab dengan Saifa, tapi kecemburuan Boss juga masih belum jelas ia cemburu karena dia suka dengan Noeul atau karena Noeul memiliki teman baru selain mereka. Karena ini pertama kalinya Noeul memiliki teman selain mereka, terlebih lagi kata-kata Peat yang selalu terlintas dibenaknya, benarkah Noeul mencari kekasih? Apakah Saifa itu yang akan Noeul jadikan kekasihnya? Itulah yang ada di fikiran Boss saat ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
[END] KECANDUAN CINTA (BossNoeul)
Hayran KurguCarita ini mengandung unsur 🔞🔥 ya teman-teman, dimohon bijak dalam membaca🤭 Tidak ada deskripsi apapun, jadi silahkan langsung baca saja Thuk Khun sekalian☺️🙏 ⚠️ Diingatkan! Ini fiksi jadi apapun boleh terjadi🙏