PART 6

593 46 6
                                    

Sudah 3 hari keempat pemuda itu liburan, hubungan Boss dan Noeul juga terlihat sudah seperti semula, tapi anehnya Noeul terlihat merona jika Boss memberikan perhatian kepadanya, ini aneh bagi Peat karena biasanya Noeul tidak akan seperti itu, karena Boss juga memang selalu bersikap seperti itu kepadanya, ada apa dengan keduanya, fikir Peat.

Saat ini, keempat pemuda itu sedang menikmati sarapan pagi mereka di pinggir kolam villa mewah itu.

"Noeul, kau mau lagi roti selai nya?" Tanya Boss

"Tidak.. aku sudah kenyang Boss, kau terlalu banyak membuatkan ku roti selai tadi, apa kau berniat membuatku gendut seperti babi?" Boss tersenyum, tangannya terulur di sudut bibir Noeul, mengelap sisa selai yang tertinggal disana

Peat memperhatikan keduanya, Noeul terlihat seperti malu-malu ketika Boss menatapnya dan mengelap sisa selai di sudut bibirnya. Siku liat menyenggol lengan Fort

"Aduh, makanan ku hampir jatuh sayang.. kenapa kau..." Peat menyumpal mulut Fort dengan roti yang ia pegang

"Diamlah... Lihat mereka berdua" Fort mengalihkan pandangannya kepada dua sahabat yang ada dihadapannya itu, Fort mengerutkan keningnya sembari mengunyah roti yang sudah di mulutnya

"Kenapa?... Apa yang salah dengan mereka sayang?" Peat menghela nafas kesal dan memutar kedua bola matanya

"Apa kau tidak lihat jika wajah Noeul merona setiap kali Boss menyentuh wajahnya atau memberikan perhatiannya sekarang?" Fort menatap heran kekasihnya, lalu kembali melihat dua sahabatnya itu

"Bukan kah itu bagus sayang, jadi mereka tidak akan terpisahkan lagi kan... Lagian, Boss memang menyukainya" lirih Fort, Peat terkejut dan menatap kekasihnya

"Apa kau bilang?!" Boss dan Noeul menoleh ke arah Peat

"Ada apa Peat?" Tanya Noeul, Peat menggeleng dan menutup mulutnya

"Tidak ada apa-apa..." Jawabnya singkat, Fort hanya tersenyum tipis melihat kekasihnya

"Kau yakin?" Tanya Noeul lagi, dan Peat hanya mengangguk. Boss hanya tersenyum sekilas kepada Peat, lalu dirinya kembali menatap Noeul dengan tatapan yang sangat lembut, bahkan terlihat semburat-semburat cinta dari tatapan nya

Mereka melanjutkan sarapan sampai selesai. Setelah sarapan, mereka kembali ke kamar masing-masing, kebetulan hari ini rintik hujan mengguyur wilayah itu, jadi keempat pemuda itu tidak bisa menghabiskan waktu mereka di luar.

"Noeul, kau tidak mandi? Ini sudah hampir siang" tanya Boss saat melihat Noeul kembali menyandarkan tubuhnya di ranjang

"Aku masih malas mau mandi, lagian hujan... Airnya tambah dingin" Boss menggeleng kan kepalanya dan tersenyum

"Alasan saja... Kalau begitu aku mandi dulu" Noeul hanya mengangguk, ia tak melihat kearah Boss sedikit pun, karena Noeul sedang sibuk dengan ponselnya. 

Boss melirik sekilas Noeul sebelum dirinya masuk ke kamar mandi, dahinya berkerut ketika melihat Noeul yang tersenyum menatap ponselnya. Boss sedikit penasaran dengan apa yang membuat Noeul tersenyum seperti itu, tapi ia tidak ingin bertanya terlebih dahulu, karena tubuhnya sudah terasa gerah dan ingin segera mandi.

Noeul berkutat dengan ponselnya, bibirnya terus tersenyum ketika mendapat notifikasi yang masuk dalam ponselnya. Dengan lincah ibu jarinya mengetik sesuatu untuk membalas isi notifikasi pesan yang ia dapatkan.

Sekitar 15 menit Boss menyelesaikan ritual mandinya. Ia kembali dengan kaus lengan pendek dan celana santai panjang, rambutnya yang setengah basah, membuat wajahnya terlihat sangat tampan, tapi.... Itu tak berlaku bagi Noeul, karena dirinya masih saja fokus dengan ponselnya.

[END] KECANDUAN CINTA (BossNoeul)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang