[END] KECANDUAN CINTA (BossNoeul)

PART 10

Suara merdu dari burung dan kendaraan menyapa pagi yang sangat cerah ini. Bahkan, siluet matahari yang masuk melalui celah-celah gorden mulai mengusik tidur nyenyak kedua pemuda yang masih bergumul dengan selimut tebal dan pelukan hangat mereka

Dari semalam, Boss tidur sambil memeluk Noeul. Merasakan kehangatan yang begitu nyaman, Noeul semakin mengeratkan pelukannya dan mendekatkan wajahnya di dada Boss, membuat pria dominan itu perlahan membuka kedua matanya, ketika dirinya merasakan tangan kecil yang memeluk erat tubuh nya.

Boss menatap wajah cantik Noeul yang terkena sedikit sinar matahari, membuat wajah cantik itu berseri. Boss tersenyum, tangannya mengelus lembut pipi Noeul lalu turun di bibir yang ingin ia rasakan kembali manisnya.

"Kau sangat cantik Noeul, sangat cantik. Aku tidak menyangka jika diriku ternyata sudah selama ini mengangumi dan mencintaimu" bibir Boss tersenyum manis ketika mengatakan kalimatnya, kedua matanya tak bosan melihat wajah Noeul yang masih memejamkan kedua matanya itu

Noeul menggeliat merasakan sentuhan-sentuhan lembut di wajahnya, ia juga merasakan jika saat ini kepalanya tidak berada di bantal. Perlahan Noeul meraba apa yang ia peluk saat ini, ekspresi wajahnya seperti merasakan sesuatu yang aneh, namun kedua matanya masih enggan untuk terbuka. Dirinya semakin penasaran dengan apa yang di sentuh nya, Noeul perlahan membuka kedua matanya. Dan Boss memang sudah menunggu Noeul untuk membuka kedua matanya. Dan disaat kedua mata Noeul terbuka, pandangan mereka berdua bertemu, Noeul terdiam sejenak karena keterkejutan nya.

"Selamat pagi Noeul" sapa Boss dengan senyuman nya yang sangat tampan. Noeul mengedipkan dan menggosok kedua matanya, untuk memastikan apa yang ia lihat didepan nya ini

"B-boss?" Boss kembali tersenyum dan mengangguk, tangannya menyentuh pipi lembut Noeul

"Emm... Aku merindukanmu, maafkan aku Noeul" Noeul terdiam, kedua matanya berkaca-kaca ketika yang ia lihat di hadapannya adalah Boss

"Boss..." Panggilnya lagi, tapi kini air matanya menetes

"Hey... Kenapa kau menangis, apa kau tidak mau aku ada disini? Jika begitu, aku akan..." Noeul segera memeluk tubuh Boss, membuat kalimatnya terhenti.

"Noeul, jangan menangis na~ maafkan aku... Aku mohon maafkan aku Noeul, jika kau ingin memukulku sekarang, kau boleh memukulku.. tapi tolong jangan suruh aku untuk menjauh darimu, dan jangan katakan jika aku tidak boleh menemui mu lagi, aku tidak bisa Noeul" ucap Boss sembari membalas pelukan Noeul padanya, tangannya mengusap lembut punggung dan kepala Noeul yang masih menangis dalam pelukannya

"Kau kemana saja Boss? Kenapa kau tidak berusaha untuk membujukku, dan memintaku untuk memaafkan mu! Kau hilang begitu saja tanpa mengatakan apapun padaku, apa kau tau.. aku seperti di campakkan oleh mu" Noeul mengatakan kalimatnya dan mendongakkan kepalanya menatap wajah Boss

"Maafkan aku.... Perusahaan membutuhkan ku Noeul, itu sebab nya aku tidak mendatangimu. Noeul...." Noeul menunggu Boss yang masih menjeda kalimatnya, tangannya menyentuh wajah Noeul dan menangkup wajahnya

"Untuk yang waktu itu aku benar-benar minta maaf, aku tidak bermaksud untuk melakukan itu padamu Noeul. Aku... Aku salah, aku khilaf... Tolong maafkan aku, kau boleh melakukan apapun padaku, kau bisa memukulku, menghinaku, menacaci ku, menendang ku, menampar wajah ku atau apapun itu. Tapi tolong.... Jangan suruh aku untuk menjauh dari mu Noeul, aku tidak bisa" Noeul merasakan jantungnya berdegup kencang ketika mendengar ucapan Boss sambil menatap kedua matanya. Noeul tidak melihat adanya kebohongan di mata Boss

"Emm... Aku tau kau tidak bermaksud seperti itu Boss, aku mengerti... Aku memaafkan mu, tapi tolong.. jangan menghilang lagi" ucap Noeul dengan mengeratkan kembali pelukannya dan menyembunyikan wajahnya di dada bidang Boss.