7. Insiden bodoh

875 74 13
                                    

___

.

.

.

        Pria itu memasuki ruangan sang atasan dengan rasa takut yang menjalar ke seluruh tubuhnya. Ia berjalan, mendekati satu-satunya meja yang berada didalam ruangan itu dimana terdapat sang atasan yang tengah duduk membelakangi dirinya di balik meja tersebut.

Seorang pria di balik meja kini membalikkan posisinya. Menatap datar seorang bawahan yang telah ia tugaskan untuk menyelidiki indentitas si kembar.

"Katakan." Pria itu memberi perintah, masih dengan nada datar andalannya.

"Ma-maaf tuan, s-saya gagal." Ucapnya menunduk, ia bergetar ketakutan melihat tatapan sang atasan yang kini terlihat menggelap namun begitu tajam dan dingin, yang tentu saja diarahkan padanya.

"Bagaimana?" Tanya nya datar.

"Se-sepertinya ada ya-yang melindungi identitas keduanya tu-tuan." Gagapnya.

"Serangan virus yang saya berikan tidak mampu menembus sistem pertahanan mereka. Dan saat mereka membalas, sa-saya hanya dapat menyaksikan perangkat saya meledak tu-tuan." Lanjutnya, menunduk tak lagi berani menatap tuannya yang mengeluarkan aura gelap yang mencekam disekitarnya.

"Hanya data dua remaja SMA, apa julukan hacker terhebat masih pantas?" Ia menatap tajam seorang hacker di hadapannya saat ini.

Menunduk lebih dalam, ia tak berani untuk mengangkat pandangannya.

"Yang satu ini memiliki pertahanan yang sangat kuat, bahkan lebih kuat jika dibandingkan dengan perusahaan besar yang saya retas sajauh ini." Ucapnya. Ia memang mengakui kegagalannya namun, ia tak akan membiarkan siapapun meragukan kemampuannya sekalipun atasannya.

Brak!!

Habis sudah kesabarannya, dengan emosi sang atasan menggebrak meja dihadapannya.

"Siapa sebenarnya yang melindungi mereka?!" Dengan emosi ia bertanya.

"Saya hanya mendapat informasi bahwa keduanya sempat di lindungi oleh dua keluarga yang cukup terpandang."

"Keluarga mana?" Ucapnya penuh penekanan mendengar penjelasan dari bawahannya.

"Ke-keluarga Alister d-dan Siregar tuan." Jawabnya.

Xander terdiam, ia sedikit terkejut mendengar dua marga tersebut. Walaupun tidak pernah terjadi perseteruan diantara ia dan kedua keluarga tersebut namun, tetap saja mereka adalah dua keluarga berpengaruh yang selama ini menjadi pesaing bisnisnya.

Ia pernah menjalin hubungan kerjasama dengan kedua perusahaan yang berada dibawah naungan kedua keluarga itu dan Xander yakin, ia pernah mencari tau seluk beluk dari kedua pemilik perusahaan.

Ia tau masing-masing dari mereka hanya memiki 1 penerus tunggal dengan salah satunya merupakan anak angkat, dan keluarga mereka pun berjalan terpisah dari keluarga utamanya.

Menyadari keterdiaman tuannya sang pria kembali berucap, membeberkan beberapa informasi yang sekiranya dapat menyelamatkan dirinya dari amukan sang tuan.

🔱The Twins🔱[HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang