8. Sepupu

593 42 3
                                    

Andrean:
"Terlihat dengan jelas, perasaan itu membuat emosimu lebih banyak bekerja dibanding otakmu."

___

.

.

.

        Dengan malas Andrean memasuki kelasnya, dan langsung melangkahkan kakinya menuju bangku miliknya usai melihat Adrian yang melambaikan tangan mengisyaratkan untuk mendekatinya.

Langsung saja Andrean menghampirinya. Saat sampai dibangku Adrian, dapat ia lihat wajah sang adik yang terlihat begitu senang melihat kehadirannya. Ia sedikit bingung dibuatnya, Apa Adrian sebahagia ini karna ia yang tak mengekangnya hari ini? Pikirnya.

Andrean bukan tak sadar saat sang kembaran merasa tak nyaman dengan aturan dan batas-batas yang ia buat untuknya. Ia hanya tak ingin Adrian membuat masalah dibelakangnya terlebih tanpa sepengetahuannya, dia belum tentu dapat menyelesaikan masalahnya seorang diri.

Adrian itu bersumbu pendek, karna itu ia harus selalu berada di dekat Andrean. Sang Abang memiki sifat setenang air dan mampu mengendalikan emosinya. Setidaknya dengan disisi sang kembaran ia tak akan mudah terpancing emosi ataupun termakan hasutan orang lain.

Andrean duduk pada bangkunya yang berada di belakang sang adik tepat di pojok paling belakang dekat jendela.

Adrian segera membalikkan kursinya untuk menghadap belakang, dengan begini ia dan Andrean saling berhadapan.

Andrean hanya memperhatikan apa yang dilakukan kembarannya dengan tenang. Dapat ia lihat, sang adik yang mengambil kantung berisi beberapa jajanan berupa snack ringan dan meletakkan semuanya dihadapan Andrean tak lupa mengambil sebotol minuman seperti yang telah ia katakan sebelumnya.

Adrian tau bahwa sang kembaran tak begitu menyukai rasa manis, karna itu ia membeli beberapa jenis jajan dan juga roti yang mungkin akan disukai olehnya.

"Nih bang, minumannya." Ucap Adrian menyodorkan sebotol air mineral dan diterima baik oleh sang empu.

"Ian masih punya jajan, Abang juga belum makan kan?" Adrian kembali membuka suara, dengan perasaan khawatir ia bertanya. Sedang yang di tanya hanya diam menghabiskan setengah dari isi botol lalu kembali menatap Adrian.

"Ganjel dulu perutnya ya bang. Dikit.. aja, yah?!" Sambungnya saat Andrean kembali menatapnya.

Andrean mengusak rambut Adrian yang berada di depannya sambil sedikit tersenyum, dan berhasil membuat semua orang tertegun. Dia, sosok Ice prince yang sedari dulu selalu bersikap dingin dan datar tanpa ekpresi kini tersenyum!! Bahkan beberapa orang yang sadar dengan cepat langsung mengabadikan kejadian tersebut yang merupakan hal langka.

Walaupum mereka terbiasa melihat Adrian yang tersenyum bahkan tertawa namun, nyatanya mereka berdua memiki aura yang berbeda saat melakukannya. Itu sebabnya mereka mengabadikan momen langka Andrean ini.

Orang-orang memang hanya mengenal Andrean dan Adrian dengan julukan sikembar Ice prince & Badboy saat memasuki Sekolah Menengah Pertama. Karena semua data saat mereka berada di Sekolah Dasar hingga cerita kelahiran mereka telah ditutup dan dilindungi dengan begitu sempurna oleh dua keluarga tersebut, di tambah Andrean yang telah mengambil alih bagian itu dengan membuat sistem baru yang lebih kuat membuat data mereka benar-benar terkunci dengan rapat

🔱The Twins🔱[HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang