Prolog

2K 110 0
                                    

___

.

.

.

      Berawal dari sebuah keluarga harmonis yang di isi oleh sepasang suami istri dengan kedua anaknya. Sang istri yang kini tengah mengandung  membuat keluarga tersebut sangat antusias dalam menyambut kelahiran anak mereka begitu pun dengan keluarga besar dari kedua belah pihak, terlebih setelah di ketahui ternyata sang Ibu tengah mengandung sepasang anak kembar berjenis kelamin laki-laki.

Semua berjalan lancar hingga sampailah pada hari dimana dilakukan persalinan. Awalnya semua baik-baik saja, kedua bayi dilahirkan dengan selamat dengan kondisi yang baik membuat seluruh keluarga yang hadir bernafas lega. Namun nyatanya kebahagiaan itu tak bertahan lama, mereka mendengar bahwa sang ibu mengalami pendarahan. Para anggota keluarga dilanda kepanikan serta cemas dan ditengah kepanikan tersebutlah mereka tak menyadari bahwa bayi yang dibawa oleh seorang perawat dengan alasan membersihkan nyatanya sedang dalam bahaya.

"Bunuh bayi itu, lalu buang di tempat yang jauh." Kata seorang pria berbadan kekar dengan pakaian serba hitam untuk menutupi identitasnya, ia merupakan suruhan dari musuh keluarga Gardian (keluarga dari si kembar). Pria itu telah menyogok salah seorang perawat untuk membunuh kedua bayi tersebut dengan di iming-imingi harta oleh atasannya. Sang perawat yang tergiur akan tawaran tersebut pun menyanggupinya dan segera berlalu untuk keluar meninggalkan rumah sakit.

Sang perawat telah berhasil keluar dari area rumah sakit, ia berjalan mencari tempat sepi hingga sampai ke sebuah rumah terbengkalai. Ia yang awalnya di butakan oleh keserakahan dan hendak membunuh kedua bayi tersebut pun terhenti saat melihat kedua bayi yang tengah menangis, ia merasa iba dan juga kecewa pada dirinya sendiri yang seharusnya menjaga dan menyelematkan nyawa malah ingin membunuh kedua bayi yang masih suci dan bahkan tak mengetahui apa-apa.

Ia hendak mengembalikan kedua bayi tersebut namun lagi-lagi ia terhenti saat mengingat ancaman yang di berikan pria misterius sebelumnya. "Ingat! Jika kau gagal, tawarannya bukan saja batal, namun nyawamu pun tak akan selamat." Ancamnya dan berhasil membuat sang perawat menelan ludah ketakutan.

"Kau tau? Aku bisa saja membunuhmu jika kau berkhianat." lanjut sang pria sambil menyerahkan sebuah cek dengan nominal yang begitu besar." Ini adalah bayaranmu, aku akan mengirimkan sisanya saat tugasmu selesai."

"Ba-baik tuan." ucapnya sedikit gugup menerima cek tersebut dan segera berlalu.

"Bagaimana ini, aku telah menerima tugas ini d-dan aku tidak mungkin mengembalikan mereka saat nyawaku menjadi taruhannya." Sang perawat kini menjadi cemas, ia ingin mengembalikan kedua bayi itu namun ia cukup takut karena telah menerima syarat yang diberikan pria tadi. Ia menatap sedih kedua bayi itu dengan perasaan bersalah yang menyelimuti hatinya.

"Baiklah, sepertinya tidak ada cara lain." Wanita itu beranjak keluar dari rumah dan berjalan sambil membawa kedua bayi menuju ke suatu tempat yang sangat jauh setelah mendapat sebuah taxi. Kini ia telah sampai di tempat tersebut yang ternyata merupakan sebuah panti asuhan dengan nama Panti Kasih, ia membawa kedua bayi dan meletakkannya di depan pintu. Sebelum pergi, perawat tersebut sempat menuliskan sebuah surat sambil terus mengucapkan kata maaf dalam hatinya.

Setelah menyelipkan sebuah surat diantara kedua bayi tersebut ia pun mengetuk pintu panti dan segera menjauh dari area tersebut.

🔱The Twins🔱[HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang