04

283 26 2
                                    

Sebuah mobil hitam terparkir di halaman mansion. Ya, mereka Luoyi dan tuan putri Lixi.

"Kenapa diam saja? Ayo masuk!" Lixi menyadarkan Luoyi yang sempat terdiam, entah melamun atau sedang menatap takjub bangunan raksasa di hadapannya.

"Hmm!" Luoyi menatap Lixi yang berlari sambil berteriak memanggil seseorang yang entah siapa.

Pintu utama terbuka lebar tepat saat Lixi berada di depan pintu. Ada 4 orang perempuan dan 2 orang laki laki yang membungkuk hormat pada Lixi. Tapi Lixi malah seperti mengomel dan tidak suka di perlakukan seperti itu.

"Jangan ulangi lagi!" Itu kalimat yang terdengar setelah Luoyi berada tepat 3 meter di belakang Lixi.

"A-Yi!! Ck kau lambat sekali!" Lixi berbalik dan menarik lengan kokoh namun tidak seperti lengan berotot.

"Bibi semua dan paman berdua, buatkan makanan berat dan camilan juga minuman untuk temanku! Aku akan menemui Gege di atas. Nanti letakan saja di kamarku!" Orang orang itu mengangguk sebelum undur diri. Tapi sebelum mereka pergi mereka sempat saling lempar senyum ramah pada Luoyi.

'negeri dongeng dengan tuan putri yang sopan dan santun!' batin Luoyi mengekori Lixi.

Karena sedikit melamun, Lixi sudah lebih dulu masuk ke ruangan entah kamar atau apa. Segera Luoyi menyusulnya. Tapi 2 pria mencegatnya. Tanpa ekspresi, menatap Luoyi dari atas sampai bawah.

"anda tidak di izinkan masuk tuan!" Jelas salah satu dari mereka.

"Hmm baiklah, aku akan menunggu Lixi!"
Saat hendak meninggalkan pintu itu, seseorang menahan pergelangan tangannya.

DEG!!

Perasaan itu, perasaan gelisah juga takut. Entahlah, semuanya terasa sangat jelas. Seperti ada yang bergejolak di perutnya hingga membuat dadanya sesak. Dengan refleks mengejutkan, Luoyi menampiknya dengan keras. Menjauhi 2 pria yang ia tau adalah bodyguard itu.

Sambil menahan sesak juga gelisah, Luoyi mencoba menetralkan nafasnya. Berusaha tenang dengan memejamkan kedua kelopak matanya. Mengepalkan kedua tangannya kuat.

'lupakan, itu hanya sebuah kesalahan. Mereka sampah. Itu hanya permainan!!' batinnya.

"Tuan, ada apa denganmu?" Salah satu dari pria itu nampaknya terkejut dan merasa tidak enak hati melihat respon tamu nona Lixi yang terlihat tidak nyaman karena bersentuhan dengannya.

Luoyi membuka matanya kemudian tersenyum menanggapi pertanyaan bodyguard itu, lalu menggeleng dengan nafas sedikit sesak.

"Euuh tidak, aku baik!" Luoyi berbalik dan menatap lantai bawah di mana ada ruang tengah yang sangat luas dengan karpetnya layaknya permadani merah yang membentang di sepanjang pintu masuk dan tangga.

'jangan lemah Yibo' dalam hatinya.

"A-Yi!?"

Puk!!

Tepukkan pada bahunya yang tak sengaja membuat Luoyi begitu terkejut.

"TIDAK!!" Luoyi beringsut menghindar.

"Hei!! Ada apa?" Tanya Lixi

"Ahh, tidak ada!" Luoyi masih di posisi menyentuh dadanya sambil mengatur nafas.

"Kau seperti habis dikejar sesuatu! Apa di mansion Gege ku ada hantu? Kau melihat? Astaga.... Gegeeee!!!!!" Lixi nampak heboh dengan itu, Luoyi hanya diam namun ia bersyukur karena tingkah Lixi yang bisa membuat ia melupakan kejadian tadi.

"GEGEEEE!!! AYO KELUAR! APA GEGE SUDAH TULI? DASAR TUA!" Lixi menggedor pintu itu yang hanya di lirik oleh bodyguard yang setia berdiri di samping pintu.

Abolished Hate _Zhanyi (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang