08

298 23 2
                                    

Di dalam mobil Xiao Zhan tampak tenang tanpa ada perang suara.
Hening. Bahkan hanya ada suara mesin mobil.

'semoga dia tidak mendengar detak jantung ku!' itu suara Luoyi, dari hati tentunya.

"Kenapa diam saja?" Zhan.

"Lalu?"

"Bicaralah sesuatu, terserah!"

"Tidak penting!"

"Aku seperti memiliki kekasih yang sedang datang bulan!" Zhan terkekeh melirik sekilas ekspresi datar Luoyi.

"Fokus saja menyetir. Dari pada terus mencari omong kosong untuk di bicarakan!" Timpal Luoyi membuat Zhan nampak diam karena merasa kurang peka dengan apa yang Luoyi inginkan.

"Aku tak perlu memberi tahu kan?" Tanya Luoyi.

"Apa?"

"Rumahku!"

"Aku tahu, Zhang Zhehan teman kuliahku. Tidak membuat aku tersesat hanya mencari mansion Zhang Feilu!" Zhan tersenyum miring mengingat kasus yang sudah beberapa tahun terlewat. Bahkan hukuman mati oleh hukum masih berlaku.

"Luoyi!"

"Hmm?"

"Kau tidak merindukan ayahmu?" Zhan bertanya dengan nada pelan.

"Tidak! Itu kesalahannya!" Luoyi berkata dengan nada datar, namun kedua tangan terkepal kuat seolah ada emosi tertahan. Sorot matanya kosong, hanya ada kilat dendam.

"Aku boleh bertanya lagi padamu?" Zhan menghentikan mobilnya saat sampai di lampu merah.

"Hmm!"

"Kenapa kau selalu bereaksi berlebihan saat aku menyentuh leher juga tanganmu? Ada sesuatu yang terjadi padamu? Kau seperti trauma akan hal itu!" Mendengar rentetan pertanyaan Zhan, Luoyi diam. Mencoba untuk tenang. Menatap keluar jendela tanpa minat.

"Haeeeh! Semua sudah berlalu sejak lama, tidak perlu di bahas di masa sekarang!" Luoyi menghela nafas panjang, menjawab tanpa menoleh pada Zhan.

"Hmmm, kapanpun kau ingin membaginya padaku katakan saja. Hubungin aku jika kau merasa perlu teman." Zhan tersenyum lalu kembali melajukan mobilnya.

"Ya, jika aku perlu" Luoyi terus menatap keluar jendela.

'kenapa sebenarnya, sepertinya aku perlu menggali lebih banyak tentang kehidupan Zhang ini!' pikir Zhan dalam diam.

Keduanya kembali hening tanpa suara. Luoyi menempelkan wajahnya pada kaca mobil, melirik ke arah langit. Mendung datang bersama rintik air dan suara gemuruh kilat.

"Hujan!" Gumamnya pelan.

"Kau suka?" Zhan menginterupsi.

"Huh?"

"Kau suka hujan? Ingin mampir ke taman?" Tanya Zhan tanpa menoleh.

"Tidak perlu, besok pagi ada kelas!"Luoyi membenarkan posisi duduknya lalu memejamkan matanya.

"Oke baiklah!" Zhan pada akhirnya melajukan mobilnya ke mansion Zhang.

Yibo memejamkan matanya tapi ia tidak sepenuhnya tidur. Zhan yang tau akan hal itu menoleh sesaat.

"Luoyi! Aku ingin bertanya padamu satu hal. Aku tau kau belum sepenuhnya lelap. Aku ingin menanyakan status mu, apa kau memiliki kembaran? Yah... Seorang pasien tampak identik dengan wajahmu." Yibo membuka kembali matanya dan menoleh ke arah Zhan.

"Banyak manusia yang terlahir mirip meski tidak sedarah!" Yibo tersenyum tipis. Xiao Zhan yang melihat senyum itu untuk pertama kalinya terdiam. Manis.

"Teruslah tersenyum saat bersamaku, itu jauh lebih enak di lihat dari pada datar seperti landasan pesawat!" Xiao Zhan terkikik saat melihat ekspresi kesal seorang Luoyi.

Abolished Hate _Zhanyi (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang