07

282 26 1
                                    

Pagi menyapa begitu cepat. 2 orang yang sempat bertemu tanpa sengaja itu masih terlelap.

Xiao Zhan yang tertidur di atas hospital bed atau brankar dan Luoyi yang juga masih terlelap dalam gelisah.

"Tidak... Bukan... Bukan aku! TIDAAAK!!" Luoyi a.k.a Wang Yibo terbangun dengan nafas memburu. Keringat membanjiri dahinya. Netranya terpejam erat dengan Kedua tangannya meremas selimut rumah sakit.

Mendengar teriakan dari balik tirai, Xiao Zhan bangkit dan menyibak tirai dengan spontan. Wajahnya terlihat panik, kedua manik gelap itu menatap Luoyi dengan tatapan khawatir.

"Hei! Ada apa?" Xiao Zhan masih fokus pada ekspresi Luoyi yang seperti menahan rasa takut. Dahi mengkerut dan keringat yang mengalir dari sela rambutnya menuruni dahi dan hidung mancung Luoyi. Tatapannya turun menatap tangan Luoyi yang terkepal erat meremas selimut rumah sakit.

"Hei, darahmu bisa naik... Lemassskan tangan mu Luoyi!!" Xiao Zhan memutari brankar dan mencoba membuka kepalan tangan Luoyi.

Luoyi yang merasakan sentuhan pada tangannya langsung panik dan membuka kedua matanya.
"Pergi! Berhenti... LEPAS! Jangan ganggu aku lagi... Bukan aku!! Bukan bukan bukan... Aku TIDAK MELAKUKANNYA! PERGI!!!" Luoyi menghempaskan tangan Xiao Zhan yang mencoba membenarkan letak infusnya.

Xiao Zhan tentu saja menahan kedua tangan Yibo yang terus bergerak brutal. Hingga ia melihat tangan Luoyi yang gemetar juga betapa kacaunya Luoyi saat ini. Entah apa yang membuat Luoyi menjadi berbeda dari yang pernah ia temui.

Dirinya tidak cukup bisa menahan pergerakan Luoyi. Apa lagi dalam kondisi bangun tidur. Alhasil kini Luoyi sudah mendorongnya menjauh hingga tiang infusnya ikut tertarik oleh Xiao Zhan. Infus itu terlepas dari punggung tangan Luoyi, membuat Xiao Zhan refleks menaikkan oktaf suaranya.

"APA YANG KAU LAKUKAN HAH?" Luoyi berhenti merancau, lalu menatap pemilik suara tinggi itu dengan tatapan penuh gugup dan gelisah.

"Ah dokter Xiao Zhan, maaf... Aku tidak bermaksud_!" Tatapan matanya berhenti pada punggung tangannya yang sudah berdarah. Dengan buru buru Luoyi menyeka punggung tangannya pada Hoodie yang ia kenakan.

"Ada apa denganmu? Bisakah kau berkata jujur?" Xiao Zhan masih berada di posisinya. Menatap tepat pada kedua netra hitam yang sejak tadi tidak bisa diam.

"Eh... Aku tidak apa², tadi hanya mimpi buruk. Maaf mengacaukan ruang rawat. Dan terimakasih untuk ini!" Luoyi menjawab dengan gugup. Menunjuk pada punggung tangan yang ia tekan untuk menghentikan darahnya.

"Lupakan, aku akan membersihkan bekas jarum infusnya!" Xiao Zhan melangkah menuju lemari obat di sudut ruangan di balik tirai yang memisahkan 2 ranjang.

"Ti-tidak perlu biar aku saja!"Luoyi menolak bantuan Xiao Zhan.

"Kau bodoh atau bagaimana! Darahmu terus mengalir jika dibiarkan!!" Ujar Xiao Zhan emosi.

"Aku tau!" Luoyi melepas tekanan pada punggung tangannya. Darahnya sudah berhenti.

"Terserah padamu, ini kotak p3k!" Xiao Zhan meletakkan kotak itu di atas paha Luoyi. Luoyi mengambil 1 kapas dan antibiotik. Membersihkan darah di sekitar punggung tangannya, lalu menempelkan kapas yang sudah di tetes anti biotik dengan hansaplast transparant .

Keheningan menyapa keduanya.
Luoyi menatap penjuru ruangan, mencari barang barangnya.

"Dimana tasku? ASTAGA!! Black Bunny!!" Luoyi panik saat menyadari jika semalam ia tidur di rumah sakit. Lalu bagaimana dengan Black Bunny milik saudaranya.

"Apa itu? Apa yang kau cari?" Xiao Zhan mengerutkan keningnya heran.

"KAU MELUPAKAN MOTORNYA! BLACK BUNNY BUKAN MILIKKU!" Luoyi berdiri dengan wajah syok. Jangan lupakan jika dia baru saja berteriak kepada Xiao Zhan.

Abolished Hate _Zhanyi (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang