Selena - 08🕊️

840 72 0
                                    

Selena bangun ketika matahari sudah naik di atas kepala, bahkan dia tidak mendengarkan sama sekali kegiatan yang dilakukan Jeno tadi pagi. Meregangkan tubuhnya sebentar sebelum melangkah ke kamar mandi, dengan mata yang masih terasa mengantuk ia berjalan pelan menuju kamar mandi. Bersenandung riang sambil melakukan ritual mandinya, hati Selena sungguh senang hari ini. Karena apa? Karena ia bisa pergi ke mana pun tanpa ada yang mengekori bak induk ayam mengemong anak-anaknya. Untung laki-laki gila seperti Jeno memegang janjinya.

Selena duduk santai masih menggunakan bathrobe, menikmati sarapan sekaligus makan siangnya, ia sibuk menimbang menggunakan apa untuk pergi malam ini. Ya, Selena akan menghadiri acara reunian anak-anak angkatannya malam nanti, ia akan pergi sendiri tanpa Jeno. Laki-laki itu terlalu sibuk, jangan harapkan kalau dia akan ikut. Bagus sih, Selena malah senang.

"Oh, aku belum membuka oleh-oleh dari mama semalam."

Selena buru-buru memasuki walk in closet di mana oleh-oleh itu sudah dipindahkan Jeno semalam. Raut Selena berbinar-binar melihat dress cantik berwarna putih yang terkesan elegan dan manis itu, tipenya sekali. Ia beralih membuka kotak satunya, matanya kian berbinar, sepasang heels senada dengan dress putih cantik itu.

"Pakai ini saja untuk nanti malam." Selena senang sekaligus lega karena tidak harus berdiam diri lama untuk menentukan memakai apa untuk pergi nanti. "Punya Jeno belum di bukanya. Apa aku buka saja ya?"

Walaupun ragu tetapi jari-jarinya dengan lincah sudah membuka kotak tersebut. "Wah, tanganku bergerak sendiri." Gumamnya dengan nada terkesan polos. "Tanggung kalau tidak dilihat, kan?"

Mata bulatnya berkedip cepat melihat benda yang tidak sama sekali diduganya. Biasanya jam tangan atau apalah yang sering dipakai para pria. Ini juga memang dipakai oleh pria, tapi tidak benda itu juga dong! Selena membuka ponsel langsung mengirimkan layangan protes kepada penerima oleh-oleh.

 Ini juga memang dipakai oleh pria, tapi tidak benda itu juga dong! Selena membuka ponsel langsung mengirimkan layangan protes kepada penerima oleh-oleh

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Dasar suami kurang ajar!" Ingin sekali rasanya Selena menjambak rambut Jeno saat ini.

~🍃~

"Selena!"

"Hai!" Selena membalas lambaian temannya yang sudah heboh kala melihatnya memasuki restoran yang mereka sewa untuk acara reuni malam ini.

"Mana Jeno?"

"Halah! Dia sudah selingkuh sama pekerjaan, tidak usah ditanya." Selena mengibaskan tangannya tidak ingin membahas laki-laki menyebalkan itu.

"Yah, gagal dong bertemu dengan Pagar Ayu Couple kita."

"Masih saja ya kalian ini." Gelengan kepala tak terelakkan lagi, lelah juga lama-lama. "Ayo ah, aku mau cuci mata." Selena melenggang pergi mendekati para laki-laki yang berkumpul.

"Minum?" Tawaran langsung menyambutnya yang baru saja duduk dilingkaran meja yang penuh dengan berbagai macam minuman.

"Kalau jus aku terima."

Obsessed  || JenRina ^ RevisiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang