Happy Reading.....
Beberapa tahun kemudian....
Tanpa sadar waktu berjalan begitu cepat, kini Senja berusia 13 tahun, Senja sekarang berada di kelas 7 SMP. Senja duduk di kelas X. IPS 1 bersama Tania, sahabatnya.
Banyak berubah dari Senja, Senja sering murung, sering mogok makan, sering ngurung di kamar.
Bi Lia tentu saja heran karena waktu demi waktu Senja banyak berubah, bukan hanya dari fisik, tapi juga dari sifat dan sikapnya.
"Bi Liaaaaaaaaa," Teriak Senja saat Senja mau kesekolah, bersama sahabatnya, Tania.
"Ya Senja, hati kalian berdua," Bi Lia keluar dari rumahnya, dan melihat Senja dan Tania menjauh dari rumah. Senja berangkat dengan Tania menggunakan mobil Tania.
Saat mobil Tania sudah tidak terlihat lagi, Bi Lia masuk kembali, beberapa saat kemudian Bi Lia keluar dengan memakai pakaian serba hitam, dan membawa keranjang yang berisikan bunga.
Bi Lia berangkat ke pemakaman, tempat dimana Bapak dan Ibunya di kuburkan, beberapa tahun lalu.
Pemakaman
"pak, Bu, Saya sudah tidak tahan lagi, saya sudah tidak kuat, bisakah Saya menyusul kalian berdua?," ucap Bi Lia sambil menangis.
Tiba-tiba.....
Angin berhembus kencang, dengan bersamaan, Bi Lia mendengar suara "Jangan dulu ya nak, ibu tau kamu kuat, kamu harus kuat demi Senja, tugas kamu belum selesai, kamu harus pertemukan dia dengan keluarganya", Suara itu berlalu dengan angin yang tadi berhembus.
Bi Lia terdiam sejenak dan kemudian, dia paham apa yang dimaksud suara tadi.
Bi Lia kembali kerumahnya.
"Woi Senjaa...." teriak seseorang yang membuat Senja tiba-tiba jengkel.
Senja cuek dengan panggilan itu, "woi budeg lu", ucap Tania.
"Sstt, diam itu orang gila, gak usah di ladeni", ucap Senja dan melanjutkan jalannya menuju ke kelasnya.
"Woii anak pungutt", ucap Bima, yap Bima adalah musuhnya Senja dari SD, Senja sangat sial harus bertemu dengan Bima, dan sekelas pula tuhh.
Senja yang mendengar ucapan Bima langsung berbalik mendatangi Bima dan menamparnya, lalu kembali berjalan menuju kelasnya.
"Aww, anak itu kenapa sih, biasanya dia gak marah kalo gw panggil gitu, tumben", Ucap Bima heran sambil memegang pipinya yang memerah akibat tamparan Senja yang agak keras tadi.
"Lu kenapa dah, tumben banget diam bae, biasanya semangat kayak dora", ucap Tania.
"Gapapa kok, males aja bicara, ohyah ntar habis sekolah, kita ke makam Bunda ku dulu yah, lagi rindu", ucap Senja, di balas anggukan oleh Tania.
ting....ting.....ting.....
Bel sekolah berbunyi tanda semua siswa harus masuk ke kelas masing-masing, karna sebentar lagi pelajaran dimulai.
dikelas...
Guru yang mengajar di kelas Senja masuk, semua siswa yang berhamburan kini tenang bagai kelas yang kosong.
Pelajaran pun di mulai, saat guru menjelaskan tiba-tiba...
tok...tok
Semua murid melihat kepintu. ternyata yang mengetuk pintu kelas itu, ialah Bima. Bima dikenal sebagai anak nakal.
"Kamu ya Bima, setiap hari terlambat terus, darimana saja kamu tadi?,"ucap Ibu Tati yang mengajar di kelas Senja dan Tani juga Bima.
"Dari nyebat mungkin bu, biasa anak langganan BK ma gitu", Sahutan salah satu murid X. IPS 1, Rangga. Rangga adalah sahabat Bima yang sangat berbeda dengan Bima, Rangga yang rajin baik hati dan tampan, mampu membuat beberapa cewek yang ada di sekolah itu, menyukainya termasuk Tania.

KAMU SEDANG MEMBACA
Tempat Untuk Pulang
SonstigesSenja adalah anak keempat dari 4 bersaudara Mas Laut, Bang Langit, dan Kak Bintang, mereka adalah saudara Senja. Mereka dari krang tua Ayah Dirga dan Ibu Nindya. Awalnya orang tua mereka sangatlah senang dengan kehadiran mereka tapi tidak dengan kak...