#5

46 22 36
                                    

HAPPY READING


"Aduh gw kok tolol banget sih, masa gw cium pipi Senja sih." Ucap Bima sembari berbaring di ranjangnya.

"Tapi kok gw ngerasa aneh sih pas nyium dia, kayaknya gw jatuh cintah deh sama dia, eh jangan, jangan sampai gw jatuh cinta sama tuh cewe jijik gw", ucap Bima ngeri.

"Nakkk, nak Bimaa", panggil seseorang dari lantai 1.

"Ya Bundaaa sabarrr", ucap Bima membalas seseorang yang dipanggil Bunda, itu Ibunya lah.

Bima keluar dari kamarnya dan menuju ke dalur, tempat Bunda memanggilnya.

"Kenapa bun?, manggil-manggil", Ucap Bima.

"Bunda mau kamu beliin Bunda biskuit yang dijual oleh wanita tua di samping toko bunga Bunda ", ucap Bunda sambil memperlihatkan rumah si penjual biskuit itu.

"Uang mana uang", ucap Bima sambil julurkan tangannya, bukannya di kasih uang sama Bundanya, Bima malah menerima pukulan dari bundanya, tapi BERCANDAA pukilnya pelan-pelan kok.

"Ih Bunda ngapain mukul Bima?", Ucap Bima

"Masa uang bunda sih Sayang, uang kamu dong", ucap Bunda Bima sambil memasang muka IMUOET.

"Hmmm iya deh bund", ucap Bima sambil mengambil kunci motornya dan melajukan motornya.

"kok gw baru tau kalo di samping toko bunga bunda", gumam Bima.

Sesampainya Bima di tempat toko bunga bundanya, ia mencari dimana rumah si penjual biskuit itu, karena rumah di sana perumahan, jadi yah rumah sama-sama.

"Ini bunda gak beritahu nomor berapa?, gak tau yang mana ih", kata Bima geram.

"mana gak ada lagi spanduknya, kasih kek supaya orang-orang bisa tau kalo di sini jualan kue", tambah Bima.

"Oh iya gw bodoh banget, telpon bunda dulu", ucap Bima memukul jidatnya.

"Halo Bunda, rumahnya nomor berapa woi, ngasih alamat gak jelas banget, mana gak ada lagi spanduknya"

masa kamu gak tau sih, bodoh banget, anak siapa sih ini

"saya anaknya Raffi Ahmad"

Dih anak halunya tinggi banget, gak boleh gitu yah nak, nanti sakit saya ketawain aja

"Udahlah bund kasih tau aja yang mana rumahnya"

Blok ***** nomor ***** tuh cari aja

"Dari tadi kek bund, oh yah nanti ganti uang saya yah bun",

Duh ini kenapa kok hp bunda ngeleg, halo halo ha lo

tut

"Apasih Bunda gak jelas banget, jelas-jelas suaranya gede gitu", ucap Bima.

Sesampainya Bima di rumah penjual biskuit itu, dia langsung mengetuk pintunya.

Tok...tok...tok

"Hello samlekomm", ucap Bima tak sopan, benar-benarr anak itu.

"Ya sebentar", ucap seseorang dari dalam.

ceklek..

Pintu terbuka, dan......

"yah mau ap...", Ucap orang itu.

Tempat Untuk PulangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang