Happy Reading
•
•
•Pagi hari telah tiba, kini Senja terbangun dari tidurnya.
"Senja bangun, sini sarapan!" suara bi Lia yang memanggil Senja dari dapur.
"Iyaa bii!!" jawab teriak Senja.
kini mereka sedang sarapan, tak ada pembicaraan di meja makan itu. mereka saling canggung karena kejadian kemarin.
"Nak Senja", ucap bi Lia membuka suara.
"Iya bi kenapa?",
"maafin bibi ya, semalam bibi tidak datang saat pembagian raport Senja, bibi sangat bersalah,"
"tidak apa-apa kok bi, oh yah bi Senja peringkat 2 loh bi" ucap Senja sambil senyum.
"hah beneran? nanti kita makan-makan ya", ucap Bi Lia.
"Iya bi"
*restoranRestoran xxxx dimana tempat pertama kali Ayah dan Bunda Senja bertemu.
Banyak kenangan di tempat itu. Hingga datang seorang pemuda tampan dan gagah.
"Bi, Bi Lia?" ucap pemuda itu sambil memegang bahu Bi Lia.
"eh den Langit", ucap Bi Lia
Yah, Langit sering datang ke restoran itu, karena tempat itu salah satu tempat yang dimana dia bisa merasakan Bundanya yang hadir.
"Gimana kabar Bibi? Bibi sehat?", tanya Langit dengan gembira, karna dia sangat merindukan bibinya itu.
"Aduh den satu-satu atuh tanyanya, Bibi Baik, Bibi juga sehat", ucap bibi dengan Lembut.
Langit duduk di samping Bi Lia, sampai dia sadar bahwa ada anak kecil di depan meja dia.
"Bi ini siapa?", Tanya Langit.
"Den Langit, ini adalah Senja, adik kamu, adik perempuan kamu, sekarang dia sudah besar, apakah kamu tidak merindukan adikmu?", mata Bi Lia berkaca-kaca.
Senja sibuk dengan makanannya, tak perduli apa yang dibicarakan orang-orang yang ada di depan dia.
"Ini Senja?, adik aku?, Bii", Langit tak kuasa menahan air matanya, dia menangis dan memeluk Senja.
Senja bingung orang ini kenapa tiba-tiba peluk dia, kenal saja tidak, eh malah meluk-meluk IUHHH.
Tapi Senja merasa hangat di peluk, dia sangat nyaman, pokoknya nyaman banget.
"Dek Senja, ini Abang, kakak mu", ucap Langit sambil mengelus pipi Senja.
"kakak?, Bi kakak itu apa?", tanya Senja. huff Senja-senja kakak pun kau tak tau, gimana sihh.
"Kakak itu saudara yang lebih tua yang berstatus anak kandung dari orang tua, artinya kakak itu yang duluan lahir daripada Senja." jelas Bibi Lia.
Langit tak berhenti nangis, dia sangat terpukul, terharu, terjungkal, terbalik, terkuyang, melihat adik yang ia benci kini tumbuh menjadi anak yang cantik.
"Senja, Senja mau tidak, ikut sama Kakak?, kerumah kita",
"Rumah ku, sama bibi, itu rumah kakak juga?",
polos banget sih Senja.
"Maksud kakak, rumah kita, kita punya rumah, ada Ayah, Mas, Abang, dan Aa,"
"Senja punya Ayah?, mana dimana??", Wajah Senja berbinar, dia sangat ingin bertemu dengan Ayahnya.
"Nak Langit, Bibi berjanji dengan Ayah mu akan mengembalikan Senja di umur 18 tahun, tetapi jika Den Langit ingin Senja kembali dengan cepat, maka tunggulah sampai Senja berumur 15 tahun." kaya Bi Lia sambil memegang bahu Langit.
"Baiklah Bi, Langit akan beritahu Ayah dan abang," Langit sangat bersemangat.
"Den Langit, ini akan menjadi rahasia kita, Aden rahasiakan dari keluarga Aden, ada saatnya Senja kembali."
"Iya deh Bi",
Mereka bertiga menghabiskan waktu sangat lama, serta berbincang-bincang dengan Senja.
drttt
Handphone Langit berdering tanda ada orang yang menelpon.
" Bi, Senja saya pulang dulu ya, nanti kita bertemu lagi," ucap Langit yang hendak berdiri, tak lupa ia mencium pipi Senja.
"Oh yah bi, alamat Bibi dimana?, saya mau bermain dengan Senja,'' tanya Langit.
"alamat bibi jln xxxx, Aden bisa datang semau Aden," ucap Bi Lia sambil memegang pipi Langit.
Langit pulang dengan mobil mewah, setelah beberapa saat Langit meninggalkan restoran itu, Bibi dan Senja juga hendak ingin pulang.
*dirumah
Senja sangat bahagia hari ini, karena bertemu dengan kakaknya Langit,
"Bi Senja ternyata punya Ayah", kata Senja
"iya nak, saat umur Senja 15 tahun, Senja bisa pulang dan bertemu dengan keluarga Senja." ucap Bi Lia sambil duduk di samping Senja.
"Senja tidak sabar bi, sangat tidak sabar." ucap Senja.
Bibi sebenarnya tidak ikhlas ingin mengembalikan Senja, tetapi Senja berhak hidup dengan keluarganya.
Mengingat perkataan Ayahnya Senja dengan Laut, yang membuat Bi Lia tidak yakin, akan kebahagiaan Senja dirumahnya.
Apalagi Ayah, dan kedua saudara Senja membecinya Senja, tetapi Bi Lia, tidak mau serakah, bi Lia sudah tua, Bi Lia tak yakin bisa merawat Senja sampai dewasa nanti.
Bi Lia berfirasat umurnya tak lama lagi, tetapi Bi Lia harus tetap kuat, demi Senja dan demi kesembuhan Ayahnya, yang masih terbaring lemas, yang tinggal menunggu saja.
SADISS SEKALEEEE.
Bi Lia hanya mempunyai Pak Herman, dia adalah anak tunggal, Ibunya telah meninggal saat Bi Lia berumur 16 tahun, sangking cintanya Pak Herman dengan istrinya, dia tak berfikiran untuk menikah lagi, padahal umurnya saat itu masih bisa menikah.
Tapi karna cinta yakaann, apapun akan di lakukan demi cinta.
•
•
•gak tau lagi gimana sambungannya, tapi chapter selanjutnya Senja sudah berumur 13 tahun gess, vote yah
( ˘ ³˘)♥
Seeyouuu

KAMU SEDANG MEMBACA
Tempat Untuk Pulang
AcakSenja adalah anak keempat dari 4 bersaudara Mas Laut, Bang Langit, dan Kak Bintang, mereka adalah saudara Senja. Mereka dari krang tua Ayah Dirga dan Ibu Nindya. Awalnya orang tua mereka sangatlah senang dengan kehadiran mereka tapi tidak dengan kak...