TR - 5

268 35 7
                                    

Hallo readers/siders

Happy reading

18+


"Gyeol.."

Pemuda ber-kacamata kotak yang tengah fokus itu menoleh dari komputer diatas meja pada seorang perempuan dengan setelan perawat khas The Grim. Manik dari balik kacamatanya terkejut ketika menyadari sosok yang kini berada dihadapannya, ia menoleh pada sekitaran mengetahui dirinya sendiri berada diruangan yang bisa dibilang sebagai ruangan yang cukup luas dengan beberapa berkas diatas meja.

"Trista.."

Perempuan yang ia kenal sebagai sosok kekasih sang kakak kini berdiri dihadapannya dengan tenang sembari membawa sebuah map kecil yang mungkin berisikan laporan pasien hari ini. Itu membuat senyum Gyeol melebar, perempuan itu tersenyum begitu lembut hingga ia sendiri bisa merasakan kehangatan yang terjalin lewat senyuman itu.

 Itu membuat senyum Gyeol melebar, perempuan itu tersenyum begitu lembut hingga ia sendiri bisa merasakan kehangatan yang terjalin lewat senyuman itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ada apa?"

"Kau sibuk?"

Gyeol bangkit dari duduknya, perlahan bergerak dengan melangkah pelan ke arah Trista yang tetap berdiri dihadapannya kemudian menggelengkan kepalanya. "Tidak, ada sesuatu?"

Trista mengangguk sembari melipat bibir kedalam sembari menyerahkan sebuah kertas yang ditutupi oleh sebuah pita. "Ini ada undangan dari seorang klien, dia berterima kasih karena keberhasilan operasinya beberapa minggu yang lalu. Jadi, dia ingin kau datang ke pesta makan malam."

"Pesta makan malam ya."

"Ya. Kau bisa datang, setahuku kau tidak memiliki jadwal di malam itu." Ujar Trista sembari berjalan kearah meja kemudian mengambil beberapa kertas yang berisikan jadwal untuk operasi.

Gyeol tersenyum, perlahan mendekat dan menabrakan diri untuk memeluk Trista dari belakang yang masih fokus pada kertas dihadapannya. Sedangkan Trista yang dipeluk hanya diam dengan senyuman yang mulai terbit dibibirnya. 

Tak perduli meskipun mereka sedang berada diruangan sang dokter yang hanya terlapisi dengan kaca yang bisa terlihat jelas dari luar. Keakraban di antara Gyeol dan Trista tidak terbendung, mereka bagaikan dua insan yang saling jatuh cinta satu sama lain. Gyeol yang berada dibelakang perempuan itu mengeduskan hidungnya pada rambut Trista yang harum seperti strawberry yang manis dengan senyuman yang sama sekali tidak runtuh dari bibirnya.

"Lalu bagaimana dengamu, sayang?" kata Gyeol dengan suara lembut di telinga Trista, membuat sang gadis merinding kecil.

Trista tersenyum tertahan dengan rona merah dipipi dan manik yang mulai menyendu, entah kenapa keduanya sama-sama menikmati keintiman yang tercipta. 

"Aku? Memangnya aku kenapa?"

Gyeol tersenyum, maniknya menyipit kemudian melepaskan kacamata yang ia kenakan dengan tangan kanannya sendiri. Nafasnya terasa semakin memberat melihat sosok Trista yang kini mendogakkan kepalanya kesamping untuk menatapnya, sosok cantik yang kini benar-benar menatapnya seakan ini bukanlah mimpi semata dan benar-benar nyata bagaikan kolase yang terbentuk dan tak pernah berakhir diotak Gyeol.

TRAPPED [ T A M A T ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang