TR 8 - Merpati

259 39 0
                                    

Hallo readers siders
Happy reading

Trista menatap beberapa berkas yang terdapat jadwal jadwal operasi Hangyeol, seminggu setelah insiden Ia kembali bekerja seperti biasa dengan Hangyeol yang terus berada disampingnya. Hangyeol yang biasanya tidak terlalu menunjukkan hubungan mereka didepan publik kini berubah membuat Trista terheran heran melihat sosok kekasihnya itu.

Hangyeol yang terus memeluk pinggangnya bahkan ketika mereka berdua berada didepan banyak orang, biasanya pria itu hanya akan sekedar memegang tangannya dan tidak menunjukkan kedekatan mereka lebih intim dari itu ketika berada didepan banyak orang.

Bahkan seperti saat ini, Trista mencuri-curi pandang pada sosok Hangyeol yang sedang memangku tubuhnya disaat pria itu sibuk mengurusi berkas lain.

Semuanya bermula saat ia masuk dan berdiri disamping pria itu untuk mengecek beberapa jadwal untuk memastikan adanya kekurangan ataupun hal lainnya. Hangyeol yang duduk dikursi langsung menarik tubuhnya tampa aba-aba hingga keduanya berakhir saling pangku seperti ini.

"Kenapa berhenti?" Tanya Hangyeol ketika menyadari bahwa Trista sedikit mencuri-curi pandang padanya.

Trista yang merasa tertangkap basah langsung mengalihkan pandangannya dari Hangyeol kemudian fokus pada beberapa berkas di hadapannya sembari menggeleng pelan.

"Tidak.."

"Trista, jangan berbohong. Kupingmu memerah tuh.."

Trista mengenal nafas pelan dengan Rona merah yang menghiasi pipinya, manik indahnya kembali menatap sosok Hangyeol sembari mengusapkan tangannya pada wajah tampan sang pria.

"Sayang, kamu beberapa hari terakhir cukup aneh..."

Hangyeol menyerit keheranan ketika menyadari apa yang dikatakan oleh Trista. Manik hitamnya yang memiliki minus yang sedikit tinggi harus bisa menahan rasa rabun dan tak nyaman ketika tidak mengenakan kaca mata, mengusap pelan tangan Trista yang berada di pipinya. Ia tidak ingin membuat perempuannya curiga.

"Aneh kenapa?"

"Kau sering melakukan sesuatu yang tidak biasa kau lakukan. Kau juga melupakan hal biasa yang aku lakukan.."

"Memangnya apa itu, Trista-ku?"

Trista mendecak malas ketika mendengar pertanyaan yang dilontarkan oleh Hangyeol. Pria itu seakan tidak peka seperti Hangyeol yang ia kenal, Hangyeol yang berada dihadapannya tampak seperti orang lain namun berwajah Hangyeol.

"Banyak. Contohnya saja kau selalu memanggilku dengan sayang-ku kenapa sekarang tiba-tiba menjadi Trista-ku?"

Hangyeol tersenyum pelan meskipun didalam hatinya ia mendecih malas karena panggilan 'sayang-ku' itu terlalu melekat pada sosok kakaknya yang selalu memanggil Trista dengan sebutan itu.

"Memangnya apa masalahnya dengan itu, sayangku? Hmm?"

Trista menatap Hangyeol, pikirannya terbayang dengan sosok Hangyeol yang selalu menatapnya dengan lembut ketika menatap matanya. Namun, ketika ia menatap manik Hangyeol yang sekarang yang ada hanyalah sebuah perasaan tanpa kelembutan yang tertera disana.

"A-aku.. hanya merasa tak biasa, dan hal lainnya juga membuatku berfikir bahwa kamu berubah dari Hangyeol yang aku tahu sebagai kekasihku.."

Hangyeol menatap Trista yang juga menatapnya, dari posisi sedekat ini ia bisa melihat manik indah milik sang perempuan yang begitu tenang dan terasa hangat. Wajah cantik seorang perempuan akan terlihat ketika menatap mata mereka, bola mata dengan warna coklat yang hangat menunjukan perasaan lembut yang membuat Gyeol menemukan perasaan lain ketika menatap mata indah itu. Tak heran jika kakaknya juga bisa jatuh cinta pada perempuan seperti Trista yang datang dari keluarga sederhana.

"Trista... Kenapa kau mempermasalahkan masalah kecil?"

Trista mengigit bibir bawahnya sendiri ketika mendengar pertanyaan Hangyeol, ia hanya tidak ingin memperpanjang masalah hanya karena masalah kecil tapi ia juga penasaran kenapa Hangyeol bersikap berbeda.

"Tidak.. aku hanya ..."

"Hey.." Hangyeol memegang dagu Trista dengan lembut untuk mengangkat pandangan perempuan itu. "Aku ini kekasihmu, jadi bersikaplah selayaknya sebagai kekasih yang tidak banyak berkomentar."

Manik Trista terpaku ketika mendengar ujaran sang kekasih yang sedikit terasa berbeda, ucapan dengan nada seakan menekan setiap kata demi kata yang diucapkan. Nada serius terdengar dibalik perkataan barusan membuat Trista sempat terpaku beberapa saat kemudian menatap aneh kearah Hangyeol

"Kenapa kau berbicara seperti itu?"

"Trista kenapa kau tidak diam dan menurut saja?"

"Aku yang bertanya padamu lebih dulu, Hangyeol.."

"Kenapa? Aku hanya ingin menjagamu."

"Tapi kenapa kau menekan seakan ingin mengurungku?"

Gyeol tersenyum miring, sebenarnya sikap yang ia tunjukan secara sengaja adakah hal yang memang diperbuat agar Trista lebih terbiasa dengan sikapnya dan perlahan melupakan kakaknya Hangyeol. Ia juga sadar bahwa Trista juga sudah menyadarinya meskipun ia tetap berakting sebaik mungkin untuk mempertahankan trophy kemenangannya itu.

Tangan Hangyeol bergerak mengusap pelan air wajah Trista kemudian beralih menyelipkan beberapa anak rambut pada belakang telinganya agar terlihat lebih rapi dan menunjukan wajah cantiknya.

"Seekor merpati adalah burung mahal, jadi kenapa harus aku lepaskan?"

"..."

Salam manis
Tr
31 01 24

TRAPPED [ T A M A T ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang