Coretan 3 (hujan)

184 67 22
                                    

Halo?
Gimana coretan 2 Aksara?
Seru? Apa sebaliknya?
-
Kali ini kita akan melanjutkan coretan selanjutnya. Agar canvas kosong milik Aksara secepatnya berwarna!
-
Enjoy!

Yogyakarta-18 Januari 2023


Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Pagi ini, cuaca tak seperti biasanya, awan yang melintas dipermukaan langit, benar
-benar memaparkan warna yang kelabu pekat. Cuacanya gelap. Gelap gulita, terlihat seperti malam hari. Padahal, saat ini jarum jam masih menuju pada pukul 07.30 pagi. Tak hanya suasana gelap yang mengiringi. Suara petir ikut menggelegar dengan flash yang memotret dataran yogya waktu itu. Membuat suasana semakin mencekam.

Di-depan sebuah toko roti samping jalan, menyorot pada seorang pemuda yang sedang berjalan cepat ke-arah seberang. Rupanya, ia dibuat terburu buru oleh cuaca yang sedikit tak mendukung saat ini.

Hormon adrenalinnya pun langsnung terangsang. Ia dengan sigap berjalan semakin cepat ke beberapa meter dari tempat sebelumnya. Namun sialnya, buliran buliran air mulai muncul di-permukaan rambut ikal nya. Semakin lama, semakin banyak buliran itu berjatuhan membasahi sebagian pakaiannya.

Merasa situasi semakin tak aman, ia mulai berlari. Memegang erat tali simpul cokelat miliknya. Ia sesering itu menatap sekeliling area jalan. Untuk mencari tempat teduh yang mungkin bisa melindungi sekujur tubuh dari kejaran air hujan yang semakin deras.

Hari yang kurang beruntung, tak ada sama sekali tempat yang mampu membantunya pada situasi saat ini. Dari halte bus yang tak nampak disekitar, maupun tempat dengan atap yang cukup. Mau gak mau, ia harus mandi dua kali pagi ini.

Dengan pakaian yang basah kuyup. Ia masih mencoba untuk menelusuri permukaan samping jalan raya. Dengan tas simpul yang ia angkat diatas kepala. guna melindungi pandangannya dari derasnya hujan.

Mungkin kali ini, ia masih mendapat keberuntungan. Karena tiba-tiba saja, mobil ferrari berwarna hitam, menyampingkan dirinya kearah samping jalan. Di susul dengan beberapa kali bunyi klakson seakan memberi kode bantuan.

Ia menoleh kebelakang. Awalnya ia sedikit kebingungan dengan keberadaan mobil itu. Namun, setelah dipikir-pikir. Mungkin pemiliknya ingin menyampaikan sesuatu. Ia dengan penuh kepercayaan diri Menghentikan langkahannya.

Pemilik mobil itu semakin mendekatkan kendaraannya ke arah cowok itu, ia perlahan mulai membukakan kaca pintu mobil miliknya. Kaca yang mulai menurukan dirinya sedikit demi sedikit itu, memperlihatkan area dalam mobil, juga pemiliknya yang ternyata adalah Ziva.

"Mas, ayo masuk ke-mobil saya aja, dari pada kehujanan gitu," seruannya menyeimbangkan suara hujan.

Ia menundukkan pandangannya. Menatap fokus pada area dalam mobil . Memastikan kalau pemilik mobil itu benar-benar memberinya bantuan. Karena tatapannya yang mulai merabun tertimpa air hujan. Ia sedikit mencoba untuk menjawab sautan itu. "Gak usah mbak, gak papa kok, nanti mobilnya basah, takut ngrepotin," jawabnya dengan nada bicara tinggi. Ikut Menyeimbangkan suara derasnya air hujan.

Lukisan AksaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang