3. Today

119 22 4
                                        

• NPC Ghost [ 3. Today ]

[Lumi POV]

'ughm... badanku...'

Hari baru, sudah beberapa minggu sejak aku menolong seseorang kemarin. Aku melakukan rutinitas ku untuk mengamen di jalanan, tetapi 2 hari lalu aku terjatuh dari tangga di kota.

Sungguh hal bodoh yang aku lakukan, hanya karena ingin menggapai coal tar. Aku tidak memperhatikan jika ada tangga turun. Jujur saja badanku tidak sakit, aku tidak merasakan rasa sakit. Tetapi hal itu membuat tubuhku sedikit kaku.

'Aku juga tidak bisa merasakan rasa sakit, tetapi efek sampingnya tetap ada ternyata...'

Waktu menunjukan pukul 11 siang. Disini kebiasaan tidurku masihlah sama dengan kehidupanku sebelumnya. Jam 4 pergi tidur dan jam 9 sampai jam 10 siang aku bangun. Aku memiliki kebiasaan untuk keluar dimalam hari loh. Dengan skill invisible ini kegiatanku selalu aman.

'Yah ga punya hp untuk ngeggame, jadi cara seneng seneng cuma jalan jalan.'

Ku Putuskan untuk bangun. Aku meregangkan tubuhku, melihat ke cermin, memandangi wajahku yang, biasa saja.
'apa apaan ekspresi itu'

Rambut pendek hitam dengan mata yang tidak sekalipun menarik. Tetapi aku tak pernah menginginkan kecantikan, aku cukup bersyukur terlahir tidak mencolok.

Aku pun berjalan pelan keluar kamar, menguap pelan. Dengan mata yang masih terasa berat.
"Lapar..."

"KUBILANG DIAM!"

Deg-!

Aku berhenti ketika merasakan shock wave yang muncul tiba tiba. Bukan Shock wave, ini... Apalagi tadi suara rin.

"Hari ini?"

Aku menatap kosong kearah depan. Lalu menghela nafas pelan. Aku melangkah kembali kekamar.
"Baiklah, laparnya nanti saja. Sekarang siap siap."

Aku mengambil tas gitarku. Tas ini cukup memiliki ruang untuk beberapa barang. Kuambil buku ku, lalu ku tuliskan 'Hari ini, dan besok akan terjadi'. Ku Masukan buku itu kedalam tas. Lalu uang ku, aku membuka toples itu.

Melipat uang yang aku pastikan cukup untuk menyewa tempat tinggal, kemudian kumasukkan kedalam tas. Lalu pakaian, mungkin jaket kuning ini saja. Dan kimono putih yang pernah ku beli waktu itu... Ok.

Semua siap. Rencana untuk besok, aku tidak akan ikut campur. Aku tidak akan kesana untuk, tunggu, bukankah ini akan menjadi live actionnya?

Mungkin aku akan menonton saja. Dengan invisible, ide bagus. Selepas itu aku akan pergi. Tentu saja ucapan salam terakhir kali untuk Pak Fuji.
'ah... Apa yang aku pikirkan...'

Sebenarnya aku menjadi ragu. Apa yang harus kulakukan, apa yang seharusnya aku ambil. Tetapi aku sudah berniat untuk tidak mengganggu alurnya. Tapi hati ini terasa mengganjal.

"... bodo amat... bodolah-, aku tidak peduli."

Aku berdecak kesal. Mungkin otakku sudah niat untuk ini, tetapi perasaanku tidak. Bagaimanapun Pak Fuji adalah Ayah Angkat ku disini.

-

Saat ini aku menggunakan kemampuan invisible ku. Aku melihat lihat kegiatan di gereja ini untuk mungkin terakhir kalinya. Karena besok, adalah malapetaka yang akan datang.

Aku bisa melihat Yukio sedang sibuk dengan kertas dan barangnya. Lalu Pak Fuji, ia sedang bersama yang lainnya. Tertawa dan bercanda seperti itu...

'Padahal ini hari hari terakhirnya, tetapi mengapa, aku tidak pergi bertemu dengannya saja.'

Ingin rasanya aku bertemu dengannya, walau sebentar, tetapi aku tak ingin merubah sesuatu. Itu sudah kulakukan hampir selama aku disini. Aku selalu berkerja mandiri, aku menghindari Pak Fuji maupun Rin dan Yukio setiap harinya.

NPC Ghost (AnE x Oc)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang