7. Bad Day

69 14 19
                                    

Tw : bloody scene [...?]

• NPC Ghost [ 7. Bad Day ]


[ Lumi POV ]

"Hm- uah! kenapa selalu begini..."


-


Daak!

"... Aku kurang fokus."
Buku buku itu jatuh begitu saja setelah ku layangkan kesana kemari. Bagaimana bisa?

Telekinesis. Aku pernah mengatakan ini.

Makhluk makhluk ghaib seperti Yurei dan Yokai pasti memiliki kekuatan ini, bahkan Mephisto yang iblis juga punya. Telekinesis ini kusadari sejak itu, bersamaan dengan hilangnya wujud.

Yah, aku tidak tau saat itu masih tersegel atau memang aku baru menyadarinya saat beranjak usia 12 tahun.

"agak ngeri sih."
Komenku melihat sekali lagi aku melayangkan buku buku itu.

Sebenarnya, aku masih penasaran, apa yang tubuh ini miliki. Selama ini aku hanya bermain main dengan Telekinesis dan Invisible thing yang aku miliki.

'Jadi kepikiran saat itu...'
Dimana invisible ku ga ngaruh pas kena api biru satan. Ini membuatku berpikir jika api Rin juga bisa menghilangkan Efek Invisible yang ku miliki. Pada dasarnya kedua api itu sama, ya, api biru.

"Apa aku coba ya."

Daak!

Buku buku itu lagi lagi jatuh diluar kendaliku. Aku memutuskan untuk langsung beranjak. Ini masih lumayan pagi. Kuharap mereka tidak ada kelas hari ini. Aku melangkah keluar ruangan, menuruni tangga menuju kekamar mereka berdua.

Aku membuka pintu kamar mereka, naas, aku tidak menemukan siapapun.

'Hmm bukankah mereka tidak ada kelas?'
Aku mempertanyakan itu pada diriku sendiri. Kembali menutup pintu itu, kaki tanpa sendalku melangkah menuju dapur. Lagi lagi, aku tidak melihat mereka.

Menghela nafas lelah, aku memutuskan untuk duduk disalah satu tempat duduk dekat dengan dapur. Sepi sekali, dan aku tidak menyukai perasaan ini.

'seharusnya ada Ukobach. Klo ada, aku yakin timeline ini mengikuti animenya.'
Pikirku menopang kepalaku memperhatikan tempat pemasakan. Rapi sekali, sepertinya ini belum sampai pada Rin dan Yukio gelud dengan Ukobach-

Tunggu... Belum ya...

'Jangan jangan, ini... arc nya, shiemi?'

Kembali berfikir keras, aku akhirnya mendapat kesimpulan. Sepertinya benar jika mereka pergi kesana.

"Lapar..."
Aku menolehkan kepalaku ke dapur itu. Ingin rasanya aku memasak sesuatu disana. Tetapi... Jadi teringat Ukobach yang seram. Selain itu, aku tidak bisa masak.

"Aku benci lidah mati rasaku ini..."
Aku merutuki diriku sendiri. Sudah bertahun tahun aku tidak merasakan sesuatu. Sejujurnya aku bisa merasakan manis. Tetapi itu tidak membuat tubuhku lebih berenergi.

Kubangkitkan tubuhku dari sana. Beranjak pergi. Mungkin berjalan jalan disekitar sini tidak buruk, pikirku.

-

" Seii juu ji... Memang luas. Sungguh... "

Bisa tebak aku dimana?

YA benar. Diatas langit, walau aku harus terbang cukup rendah untuk menghindari pelindung yang Mephisto buat. Nanti ketriger lagi, dia jadi tau aku lagi dimana.

Sejujurnya, aku berencana mencari sesuatu untuk dimakan. Aku ingin permen, namun aku tidak mendapatkan energi dari itu. Maka dari itu, aku perlu Coal Tar. Tetapi disini sepertinya cukup bersih dari makhluk milik Astaroth itu.

NPC Ghost (AnE x Oc)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang