Part 3

890 136 16
                                    

🩵🩵🩵🩵🩵

🩵🩵🩵🩵🩵

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



.
.
Tatapan Rainna sendu, hatinya kembali galau setelah mengambil keputusan entah ini sudah benar atau tidak.

Didepan sana putri kecilnya tengah memasukan baju kedalam koper dengan begitu riang tanpa tahu perasaan sang mama yang sedang sedih.

Terpaksa dirinya mengabulkan permintaan putrinya sebab gadis itu pakai acara mogok makan ditambah demam pas acara kabur kemaren.

"Semangat banget yang mau ninggalin mama.." keluh Rainna.

"Iyaaa mama, adek seneng akhirnya sekolah dijakarta.."

Rainna cemberut. "Mama sedih lho ini nak."

"Ihhh mama, nanti aku bakal sering-sering Vc, juga balik kesini kalau liburan.."

"Nanti mama sendirian dirumah.."

"Mama pergi aja jalan-jalan.."

"Tetap aja mama bakal kesepian.."

"Mama cari pacar aja terus ajak tinggal disini.."

Buk!
Rainna melempar boneka mengenai kepala gadis itu. "Sembarangan kalau ngomong!"

"Hehheee maaf mama" cengir Bintang.

Butuh waktu hampir satu bulan Rainna dan Aditya buat menyiapkan berkas-berkas kepindahan sikembar Hingga hari perpisahan tiba juga, jika tidak ada halangan besok sikembar terbang ke tanah air dengan ditemaniAditya.

Rainna masih belum siap buat menginjakan kaki kesana jadilan sang kakak yang akan menemani sikembar.

Rencananya Langit dan Bintang akan tinggal dirumah yang orang tua Nabilla sempat beli namun tak pernah dihuni, katanya dari pada kosong lebih baik si kembar tinggal disana dengan beberapa asisten rumah tangga, nanti orang tua Nabilla juga akan memantau si kembar selama di jakarta.

Setidaknya itu membuat hati Rainna sedikit lega.

"Bang...." panggil Rainna lembut.

Langit menghampiri Rainna lalu tiduran berbantalkan paha sang mama.

"Nanti disana jaga adek baik-baik, abang juga jangan macam-macam.."

Langit mengangguk sembari menatap wajah cantik Rainna. "Mama juga selalu jaga kesehatan jangan terlalu sibuk kerja.."

"Iya nak, abang disana jangan pacaran-pacaran dulu, adek juga" peringat Rainna.

"Iya ma, kita kesana buat sekolah bukan buat cari pacar"

"Mama aja yang cari pacar" celetuk Bintang.

"Iya nanti mama cari pacar, terus nikah punya anak, kamu bakal mama lupain"

"Nooo!" Teriak bintang tak terima.

"Lagian dari tadi nyuruh mama cari pacar mulu. Memang adek gak masalah mama punya pacar" tanha Rainna penasaran.

Love storyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang