Part 6

1.2K 139 10
                                    


🩵🩵🩵🩵🩵


Angkasa menatap tajam pada objek yang ada dihadapannya, rahangnya mengeras dengan tangan yang mengepal

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.
.
Angkasa menatap tajam pada objek yang ada dihadapannya, rahangnya mengeras dengan tangan yang mengepal.

"Pergi atau saya akan bertindak diluar kendali" desis Angkasa tajam.

"Aku memang sedang menunggumu bertindak diluar kendali" sahut wanita itu menggoda.

"Vanya!" Teriak Angkasa nyaring. "Berhenti atau saya seret keluar!"

"Aku tidak akan berhenti"

"Saya tidak menyangka kau sejalang ini"

"Aku seperti ini hanya padamu Angkasa, tidak kah kamu tertarik kepadaku"

"Cih!" Desis Angkasa. "Saya tidak menyukai barang bekas"

Vanya tak merasa tersinggung. "Tidak kah kau ingin mencobanya, aku jamin kau akan menyukainya" wanita gila ini masih gigih menggoda pria dihadapannya dengan meremas kedua payudaranya.

Angkasa mengusap kasar wajahnya. Sumpah demi apapun dia hanya lelaki biasa yang bisa tergoda dengan pemandangan dihadapannya. Vanya datang ke kantornya lalu mengajak makan siang ketika ditolak tanpa basa-basi dia membuka pakaian hingga menyisakan pakaian dalam saja.

Angkasa akui Vanya memiliki badan yang indah dengan bongakan bulat padat seakan menantang dirinya untuk minta disentuh.

Sudah sering Vanya menggodanya tapi yang kali ini sudah keterlaluan.

Angkasa pria normal jelas menikmati pemandangan yang seperti ini, pemandangan yang biasanya dia dapatkan ketika pergi ke Club atau tempat lainnya.

Hanya sebatas itu, Angkasa tidak pernah nyentuh apalagi terlibat hubungan one night stand. Angkasa menjaga dirinya agar tak kembali membuat kesalahan seperti dulu yang bisa merugikan banyak orang.

Angkasa segera menyeret Vanya keluar ruangannya membuat Vanya berteriak histeris.

"Lepasin"

Seakan tuli, Angkasa langsug melempar Vanya kehadapan meja Rama yang berada tepat didepan ruangannya. "Beresin" titahnya emosi.

Rama mengangguk sembari tersenyum menyeringai kearah Vanya.

Untung saja ruangannya Angkasa terpisah dengan karyawan lain sehingga mereka tak perlu melihat hal seperti ini.

Rama lalu menyeret Vanya yang berontak masuk kedalam toilet. Entah apa yang terjadi setelahnya.

Hanya mereka berdua yang tahu.

*****

"Om......"

Angkasa cuek.

Love storyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang