🩵🩵🩵🩵🩵
.
.
Rainna tak mampu membendung airmatanya. Ini kali pertama merayakan ulang tahunnya tidak bersama anak-anak semenjak kelahiran sikembar."Selamat ulangtahun mama, pokoknya semua doa-doa terbaik buat mama " teriakan ceria itu tak mampu menahan laju airmatanya.
"Makasih sayang.."
"Happy 30 year old mom" ucap Langit tulus.
"Ihhh kok mama nangis" protes sigadis cantik.
"Mama senang sekaligus sedih." Sahut Rainna terisak. "Mama senang kalian disana baik-baik saja dan mama sedih ulang tahun kali ini harus sendiri tanpa kalian" ungkapnya.
Mata Bintang ikut berkaca-kaca. "Huaaaa hiks mama..."
Langit memutar malas bola matanya. "Kenapa jadi pada nangis gini sih!"
"Ihhh abang" rengek Bintang manja.
"Iya ih, abang mah gak asik" sambung Rainna.
"Abang memang nyebelin maa"
Rainna terkekeh. "Gimana kabar Eyang uti sama Kakung"
"Mereka sehat tadi pagi aja kami jogging bareng"
"Syukurlah, baik-baik dirumah eyang jangan nakal, eyang sudah tua"
Bintang dan Langit kompak mengangguk. Kakak beradik ini sedang berada di malang lebih tepatnya di kediaman kedua orangtua Rainna. Mereka berangkat dengan penerbangan disore hari jumat kemaren setelah pulang sekolah. Senin depan kebetulan tanggal merah jadi mereka akan balik senin malamnya saja biar besoknya bisa langsung sekolah.
"Iyaa mama, disini enak adem. Banyak sawah juga adek sukaa"
Rainna kembali tertawa, putrinya menggemaskan sekali.
"Mama kelihatan bahagia banget" tanya Bintang menelisik.
"Eh kelihatan ya" sahut Rainna malu-malu.
"Pasti ada apa-apa ya kan? Ayo ngaku" desak Bintang curiga.
"Be-begini" Rainna gugup.
"Ngomong aja mama"
"Hm, bagini. Kalo misal mama punya pacar apa tidak apa-apa?" Rainna menggigit bibir bawahnya tanda dia benar gugup.
Sikembar otomatis langsung saling tatap beberapa saat seolah berkomunikasi lewat pikiran lalu kembali menatap layar laptop milik Langit.
Rainna meremas tangannya, dia semakin deg-deg'an menanti jawaban dari anak-anak.
"Tidak apa-apa" jawab Bintang pelan.
Rainna menangkap sedikit keraguan dari jawaban putrinya. "Bener tidak apa-apa" tanya Rainna kembali.