E n a m

324 37 4
                                    

Kaivandra adalah devinisi manusia berhati dingin. Sosoknya angkuh dan sangat kasar. Tak peduli bertapa orang lain menolak keras perintahnya dia selalu punya cara untuk mendapatkannya. Dengan cara apa pun, baik atau buruk. Semua akan berakhir di tangan lelaki itu apabila dia menginginkannya.

Sama seperti Renata.

Kaivandra menginginkan Renata. Baik dulu maupun sekarang. Obsesi Kaivandra semakin menjadi kala Renata pergi--kabur darinya selama tujuh tahun. Semua cara sudah Kaivandra coba, entah dengan cara paling baik sekalipun hingga yang paling kasar. Cara yang bahkan manusia normal tak akan berani melakukannya.

Kaivandra sudah mencoba. Banyak cara dan ribuan cara. Baginya mendapatkan Renata kembali adalah misi utamanya selama tujuh tahun belakangan.

Tak ada yang bisa membantunya bahkan kakeknya sendiri. Kaivandra jelas tau sekeji apa 'kakek' pemimpin pertama Brataraja group yang dulu sama kejamnya dengan dirinya. Kaivandra mencoba caranya sendiri. Namun dia gagal selama enam tahun.

Waktu lama untuknya menemukan seseorang yang bersembunyi entah di belahan dunia mana.

Kaivandra tetap tak menyerah.

Renata tak boleh pergi dari hidupnya. Perempuan itu adalah miliknya sejak awal. Kaivandra telah membeli perempuan itu dengan hidupnya.

Jelas dia tak boleh kehilangan hidupnya.

Sekarang saat dia telah menemukan Renata kembali, dia selalu berpikir selangkah ke depan. Cara yang lebih keji untuk menjerat perempuan itu agar bersamanya kembali.

Terlebih sekarang dia juga memiliki seorang putra. Anak yang dibawa kabur oleh perempuan itu tujuh tahun silam.

Mengingat kerja kerasnya selama ini menemukan Renata, Kaivandra mengepalkan tangannya keras. Dia meninju kaca di depannya dengan emosi memuncak__hingga kaca itu hancur retak berantakan, terlebih tangis Renata tadi saat dia memaksa perempuan itu untuk ikut bersamanya--setelah dia berhasil menculik putranya dan dia bawa kembali ke rumah, miliknya. Sampai kapan pun perempuan itu hanya boleh hidup dalam rumahnya.

Tangis Renata yang cukup menjengkelkan. Anehnya dia merasa sesak, tangis Renata yang menginginkan kebebasan membuat Kaivandra marah dan frustasi.

Dia hanya ingin Renata kembali.

Hanya itu.

"Tuan, tangan tuan berdarah!" Asisten Shen bergerak mendekat dan segera mengambil kotak P3K. Dia melakukan penanganan cepat untuk menghentikan pendarahan dan pecahan kaca dari tangan tuannya.

Kaivandra mendengus kasar. Dia memilih diam apalagi saat terdengar langkah kaki datang diiringi tongkat yang menapak lantai.

"Cucu kurang ajar!" pekikan suara serak tua itu membuat Kaivandra menoleh ke sembarang arah. Dia benci sosok congkak ini. "Bajingan satu ini!" bentakan itu tak membuat Kaivandra gentar. Dia tetap diam, dingin dan datar seperti biasa.

Akalnya memang tumpul jika berkaitan dengan Renata.

"Sudah jelas Renata benci hidup bersamamu dan sekarang kamu membawa dia ke sini bersama putranya. Otakmu dimana?!" bentak si tua yang wajahnya persis sama seperti dirinya. Bentakan itu diiringi langkah kaki lain yang kian mendekat. Sosok berpenampilan rapi dengan jas yang masih membaluti tubuhnya berjalan tergesa, mendekati sosok tua yang terlihat sangat marah.

Kaivandra memejamkan matanya, menahan perih dari tangannya yang kini sudah terbalut kasa.

"Pa, sudah. Jangan marahi Ivan lagi. Dia sudah cukup kuwalahan mencari Renata selama tujuh tahun. Biarkan dia mengambil Renata kembali!" Eros, ayah kandung Kaivandra datang dan langsung mencoba menenangkan ayahnya.

COMPLICATED (ON GOING) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang