Ini tentang kenangan yang tidak akan pernah terlupakan di masa biru putih.
Kalo kata mereka gini "Tertawa memang bisa jadi obat terbaik. Tapi kalau kamu tertawa tanpa alasan yang jelas, mungkin kamu butuh obat."
"Bro foto dulu sebelum balik" teria...
Haha, dah lama banget nih gak up dan gak ngetik cerita di WP sampai lupa sama alurnya 😂.
Semoga nyambung ya😁
Typo tandai ya kak..
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Bel pulang sekolah telah terdengar, semua murid berlalu lalang untuk pulang menuju rumah masing masing.
"Bye gue duluan ya" pamit Rhea dan Cale
Seperti hal nya murid yang lain, TS pun pulang menuju rumah masing masing.
Tapi tidak dengan Aruna, dia belum pulang karena menunggu sang supir menjemputnya.Sebuah motor berhenti didepannya.
"Mau nebeng gak nih" tawar Lyan, ya pengendara motor itu adalah Lyan
"Makasih atas tawarannya, tapi bentar lagi juga supir gue jemput kok" ucap Aruna
"Ya udah gue temenin deh disini, dari pada sendirian takutnya kenapa-kenapa. Berabe nanti urusannya" ucap Lyan
"Iya deh" balas Aruna.
Lyan turun dari motornya dan duduk di bangku samping Aruna.
Ini tuh seperti halte bis tapi bukan, soalnya kalo halte bis kan buat umum kalo ini itu khusus buat para siswa NBS yang nunggu jemputan.
Tak perlu menunggu waktu lama, sebuah mobil sport berhenti didepan mereka berdua. Aruna sepertinya mengenali pengemudi mobil itu, dapat dilihat dari tatapan Aruna yang seperti terkejut melihatnya.
Pengemudi itu turun dari mobil dengan tatapan tajam dan dinginnya saat melihat Aruna duduk berduaan dengan cowok
"Pulang" satu kata terdengar dari bibir milik pengemudi berwajah datar itu.
Hayooo, coba tebak siapa dia??
"Eh, abang kok abang yang jemput. Dimana mang Mamat, biasanya kan dia yang jemput" tanya Aruna.
Abang?
Siapa dia?
Kenapa Aruna memanggilnya Abang?
Bukankan Aruna anak pertama?
Mang Mamat adalah supir yang biasanya mengantar jemput Aruna
"Siapa dia" bukannya menjawab pertanyaan Aruna, Aziel atau kerap disapa El ini malah balik bertanya kepada Aruna. Tak lupa dengan wajahnya yang tak bersahabat.
"Dia teman Gyzell bang, namanya Lyan. Dia cuma nemenin Gyzell disini kok sampai supir datang" ucap Aruna
"Nah Lyn, kenalin ini abang gue namanya Aziel"
"Lyan Victoria bang, teman sekelanya Aruna" ucap Lyan memperkenalkan diri.
"Ya udah, kan abang lo udah jemput. Gue duluan ya, duluan bang" pamit Lyan.
"Abang kok ada disini, kesini kapan. Kok mau kesini gak kasih kabar, terus kenapa bukan mang Mamat yang jeput Gyzell" itulah pertanyaan bertubi-tubi yang Aruna layangkan pada Aziel
Kaisar Aziel Ravindra, kerap disapa abang El oleh Aruna. Aziel merupakan kakak sepupu Aruna. Dia putra dari Kendrick Avin dan Kalifah Aulia.
Kendrick sendiri merupakan kakak sepupu Keyn mamanya Aruna. Kendrick putra dari Peter kakaknya Soya, neneknya Aruna.
Usia Aziel hanya terpaut satu tahun lebih tua dari Aruna. Ya, usianya sekarang 17 tahun. Dia merupakan putra sulung Kendrick dan Aulia, dia mempunyai dua adik laki-laki semua.
Namanya Kaivan Alkan Melgiansyah, usianya 8 tahun dan Kiasa Elgi Ravenska usianya 5 tahun. Aruna memanggil Alkan dan juga Elgi dengan sebutan abang walaupun usia Alkan dan Elgi lebih muda darinya.
"Kalo tanya itu satu satu, nanti abang jelasin dirumah. Yang lain udah nunggu" ucap Aziel.
"Yang lain, emang abang kesini sama siapa aja" beonya seraya berjalan memasuki mobil.
"Banyak, sama keluarga Abang. Terus juga ada yang lainnya dari Ponorogo juga datang kesini"
Keluarga Kendrick tinggal di Probolinggo, sedangkan yang dari Ponorogo itu keluarga sepupu dari pihak ibu yang lain.
Kayaknya kalo sepupu Aruna kumpul jadi satu bisa bikin grup basket dadakan dah
