¶SANG ARUNIKA ||21.00

3 1 0
                                    

Brak

Suara meja di gebrak terdengar begitu nyaring di dalam kelas yang sunyi karena keterkejutan mereka.

Kebetulan saat ini kelas IX-C3 sedang jam kos karena gurunya sedang mempersiapkan untuk ABM besok.

"Eh lo Rhea" tunjuk Tiara pelaku yang mengebrak meja Rhea. Rhea yang posisinya sedang tertidur pun terkejut sama halnya dengan yang lain.

"Lo apa-apaan sih" kesal Rhea yang tidurnya di ganggu.

"Seharusnya gue yang tanya sama lo. Lo bilang apa sama Riki, sampai Riki minta putus sama Elvi" ucap Tiara.

"Lo itu pelakor, lo itu jalang tukang goda laki orang" ujar Ana.

"Gue gak bilang apa-apa sama Riki, buat apa gue godain Riki, lagian gue juga udah punya cowok" santai Rhea sambil memijat pangkal hidungnya untuk meredakan pusing.

"Ohana Putri, apa perlu gue sediain kaca buat lo hm" ujar Rhea santai sambil mencolek dagu Ana dan berjalan memutari tubuh Ana.

"Yang suka godain cowok orang disini sebenernya siapa sih" ucap Rhea lalu bersedekap dada.

Plak

Elvi menampar wajah Rhea. Rasa panas menjalar di wajahnya akibat tamparan itu.

"Lo jalang, pake p***t apa lo sampe sampe Riki berani mutusin gue. Pap gunung, apa pap barang lo yang di bawah" ucap Elvi.

"Maksud lo apa anjing, gue bukan cewek rendahan yang rela lakuin kaya gitu buat narik perhatian laki-laki, gak kaya teman lo itu" tunjuk Rhea pada Ana.

"Jalang kok teriak jalang" ujar Elma.

"Greget gue anjing" ucap Cale.

"Anjir Rhea di keroyok" bisik Devan.

"Gue tadinya mau gak ikut campur masalah kalian, tapi gue biarin aja malah semakin ngelunjak kayaknya" Aruna melangkah menghampiri Rhea yang sedang di keroyok.

"Apaan sih Run, ini bukan urusan lo jadi lo itu gak punya hak buat ikut campur urusan Elvi sama Rhea"

"Kalau ini urusan Rhea sama Elvi terus kenapa lo pada mojokin dia hah, gak ngaca lo itu juga ikut campur urusan mereka" serkas Aruna.

"Jalang kok dibelain Run, Run"

"Weh kurang ajar nih bocah, tau apa lo soal jalang. Kalau lo tahu berarti lo pernah dong jadi jalang" sindir Rhea.

"Jaga omongan lo ya" marah Elma.

"Wajar lah kalau Rhea gue belain, orang dia teman gue kok. Gak adil dong kalau
Elvi di belain, sedangkan Rhea kagak.

Gue tanya, lo itu siapanya Rhea sampai-sampai berani ngomong gitu ke Rhea. Kakaknya bukan, saudara jauhnya bukan, orang tuanya juga bukan kok berani banget ngomong anak orang kaya gitu. Orang tuanya aja yang ngelahirin Rhea gak pernah ngomong Rhea gitu" santai Aruna.

"Wes lanjutin Run"

"Mantep tuh"

"Hahahaha kicep kan lo"

"Nih dengarkan baik-baik Elvi, cowok lo mutusin lo berarti dia udah bosen sama lo, kalau gak mungkin dia jengah dengan tingkah laku lo yang sok itu.  Jadi sebelum nuduh orang yang enggak-enggak, mending mikir dulu lah. Cari tahu dulu kenapa dia mutusin lo" saran Aruna dengan Aura ketegasannya.

"Ck, tahu apa lo tentang gue. Maksud lo apa ngomong tingkah laku gue yang sok itu, bukannya lo yang sok ya,  sok berkuasa dan sok ngatur"

"Gue juga gak mau ngatur-ngatur tapi karena lo pada minta saran........

SANG ARUNIKA || On Going Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang