10. Tunas Muda

272 47 3
                                    

Sejak pindahnya para sampah ke Stabilizer Center, aturan baru untuk para Stabilizer sampah pun muncul.

Peraturan tersebut adalah diwajibkan semua Stabilizer sampah secara bergantian, terjadwal, untuk melakukan Connecting dengan Hunter sampah sebagai bentuk dukungan karena mereka sudah bekerja keras membangun kembali tempat penampungan.

Tentu saja para Stabilizer sampah dengan senang hati memberikan Connecting gratis karena seperti yang diketahui, para Hunter sampah tidak seganas dan sekejam Hunter berpangkat. Para Hunter sampah ini tidak pernah memaksa meminta Connecting. Mereka menerima sebesar apapun jumlah wavelength yang diberikan.

Juga sesama sisa buangan, mereka harus saling membantu untuk bertahan hidup.

Yumi terlihat bersemangat. Itu karena Stabilizer yang mendekati tingkat rank sepertinya sangat berguna di situasi seperti ini, Yuma tidak bisa menahannya. Setidaknya Connecting yang akan dilakukan Yumi dilakukan berdasarkan persetujuannya.

Pada putaran Minggu pertama, Yuma dan Yumi masuk ke dalam gelombang pertama sehingga mereka berdua, dan para Stabilizer sampah lain pergi ke lantai tiga untuk melakukan Connecting.

Sesampainya disana, alangkah terkejutnya mereka mendapati kondisi para Hunter yang tampak sekarat kehabisan tenaga. Mereka butuh Connecting secepatnya.

Yumi meraih yang terdekat, dia membagikan wavelength-nya dengan baik. Yuma berdiri di belakangnya untuk menjaga, siap menghentikan adiknya jika dia melebihi batas. Yuma sendiri sadar dia tidak bisa banyak membantu karena kekuatan wavelength-nya sangat lemah, kurang jika dibandingkan dengan kebutuhan mereka.

Tapi rasanya kurang menyenangkan hanya berdiri diam melihat adiknya dan Stabilizer lain melakukan Connecting sementara  dia tidak melakukan apa-apa. Meskipun wavelength-nya lemah, bukan berarti ia tidak bisa melakukan Connecting.

Yuma pun mendongak, mencari sekeliling untuk menemukan Hunter yang tidak terlalu membutuhkan Connecting agar wavelength-nya sedikit berguna.

Di pojok sana, bersandar tembok, seorang Hunter dengan perban melilit matanya, lebam di sekujur tubuhnya, namun tampak sangat sehat dan tidak membutuhkan Connecting. Yuma merasa dia Hunter yang tepat sehingga ia pun menghampirinya.

"Hei, butuh Connecting?" tanya Yuma seraya berlutut satu kaki.

Siapa sangka sapaannya membuat Hunter itu tersentak. Dia tidak bisa melihat, membuat indera pendengarannya lebih tajam.

"Aku melihatmu sendiri dalam keadaan terluka. Ada apa dengan matamu? Seperti luka baru." Yuma hendak meraih tangannya, namun tiba-tiba saja Hunter itu berteriak.

"Arrghh!! Menjauh! Menjauh!"

"Ada apa? Tenanglah, aku hanya akan memberikan wavelength ku. Aku tidak menyakitimu."

Hunter itu meringkuk memeluk tubuhnya, dia gemetaran hebat mendengar suara yang tidak asing tersebut.
"K-kau kenapa bisa berada disini? Ap-apa yang kamu lakukan? Kumohon ampuni aku, tinggalkan aku sendiri!"

Yuma tidak paham, "Apa yang kamu katakan? Katakan dengan jelas, aku tidak mengerti. Ampunan? Apa kamu pernah aku hajar?"

Mendengar penjelasan Yuma, Hunter itu pun mulai agak tenang, tapi dia masih gemetaran saat berucap. "I-ini aku, Hunter yang... Yang mengajakmu Connecting dengan cara... P-penetrasi, dua hari yang lalu."

"Hm? Connecting penetrasi?" Yuma mencoba mengingat. "Oh!" Dia pun ingat pada Hunter rank B yang mengejar dia dan Yumi dari Forecemium Center. "Oh itu kamu! Apa yang kamu lakukan disini, huh?! Mau ku hajar?!"

"Tidak! Kumohon tidak! Ak-aku... M-maafkan aku! Hiks... Kumohon maafkan aku..." Hunter itu langsung bersujud, dia merangkak mencari kaki Yuma untuk diciumnya.

COLD NIGHT : Fragmented Dreams ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang