7. Melanggar Kesepakatan

310 54 4
                                    

Key mengamati perubahan pada tunas muda yang diberikan oleh Nature.

Tidak ada perubahan.

Dia menanam dan merawat tunas itu sesuai prosedur sistemnya. Dia memberi pupuk terbaik, air terbaik, vitamin, cahaya matahari, dan berbagai metode unik yang bisa ia gunakan dan dapat dipastikan cara itu tidak akan pernah gagal.

Namun setelah melihat tunas itu tidak sedikitpun berkembang, Key menyadari bahwa tunas ini memang spesial. Tidak peduli metode apa yang ia gunakan, dia hanya bisa tumbuh dengan Evol Nature. Tugasnya sekarang hanyalah merawat dan menjaganya selama satu minggu.

Jika bukan karena sesuatu yang abstrak bernama EMOSI, Key tidak akan melakukan hal merepotkan seperti ini.

Satu Minggu kemudian, dia menunjukkan tunas itu kepada Nature dan mendapatkan jawaban yang cukup mengecewakan.

"Tidak terdeteksi adanya keterlibatan emosi. Kamu banyak menghabiskan waktu di ruangan, tidak berinteraksi dengan banyak orang, dan tidak terjadi sesuatu yang melibatkan perasaan."

Key sadar bahwa seminggu ini dia memang hanya berdiam diri di ruangannya. Keluar pun dia hanya saat latihan rutin dan check up, selain itu dia tidak pergi kemanapun. Makanan sudah tersedia, apapun yang ia inginkan hanya tinggal mengirimkan pesan dan itu akan datang sendiri ke ruangannya.

"Hemm..." Nature tanpak menganalisis. "Tunas ini akan bereaksi jika kamu melakukan kontak dengan orang lain. Aku sarankan kamu mengujinya dengan orang yang kamu rasa berpengaruh dalam hidupmu. Seingatku, sejak dulu kamu sudah berhubungan dengan Stabilizer sampah itu. Aku sarankan kamu untuk melakukan kontak dengannya, dengan begitu tunas ini akan bereaksi."

"Aku melakukan kesepakatan dengannya. Kesepakatan itu membuat kami harus berpisah, sistemku tidak mengijinkan untuk melanggar perjanjian."

"Tapi sistemmu juga mengatakan bahwa kamu bisa melanggar perjanjian jika itu dalam situasi genting. Aku rasa sekarang adalah situsi yang genting. Kehilangan emosi adalah sesuatu yang fatal karena emosi yang membuat manusia hidup."

Key menerima kembali tunas kecil itu. Dia merenung sejenak dan berpikir.

Jika dia tidak bisa datang kepada Yuma, maka biarkan Yuma yang datang kepadanya.

***
~×~
***

Beberapa hari telah berlalu.

Yuma menemukan dirinya bangun di satu ruangan asing. Lantai yang bersih dan dingin, udara segar yang tidak pengap, tubuh serta baju bersih dan bebas dari noda darah, nuansa putih bersih dan indah, ada lampu penerang, dan tercium bau wangi. Tak lupa sebuah kain tipis berbentuk persegi yang menutupi tubuhnya.

Selimut?

Dia langsung menendang kakinya, bangkit dan mencari adiknya. Menoleh ke sampingnya, Yuma merasakan jantungnya seperti kembali mendapatkan hidup.

"Syukurlah... Yumi..." Yuma meringkuk, menggam tangan adiknya. Dia kemudian mendongak dan melihat sekitar. "Ini... Dimana?"

Banyak sampah yang berbaring rapi dengan susunan yang sama dan dalam kondisi yang sama pula. Setelah diamati lebih jeli, Yuma mendapati mereka semua adalah Stabilizer. Mereka adalah para Stabilizer sampah yang berhasil selamat.

Tiba-tiba saja perutnya berbunyi. Lapar. Sangat lapar. Yuma menyadari sesuatu mengganjal di pergelangan tangan kirinya, dia melihat ada gelang di tangannya. Sebuah gelang baru dengan chip yang terpasang aneh, seperti gelang yang biasa dia lihat di tangan para Hunter dan Stabilizer yang memiliki pangkat.

Seperti tanda pengenal.

Yuma pun bangkit, dia berjalan menyusuri lorong, melewati sebuah pintu biru yang berbunyi 'Tut' saat ia lewat. Kedua penjaga di pintu tidak menggubrisnya seolah dia bukan ancaman.

COLD NIGHT : Fragmented Dreams ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang