Interlude : Skypiea

2K 237 61
                                    

Tentang Cale Henituse yang mendarat di pulau langit, Skypiea.

Dan menarik perhatian si wajah Buddha menjengkelkan.

(Word : 9.8k)

.
.
.

Okay.

Cale merasa sedang tidur di atas bantalan yang sangat empuk sekarang.

Dengan kehangatan yang mengingatkannya kepada mentari... kemudian sejuknya juga seperti angin sepoi-sepoi... apalagi bagian bawah yang menopang tubuhnya... terasa mustahil jika ia tidur di atas rumput... karena begitu lembut seperti awan.

Rasanya... seperti mimpi?

Kesadaran yang dipenuhi ketakutan mulai mengambil alih.

Tempat tidur ini terlalu menakutkan untuk menjadi kenyataan.

Ini terlalu nyata untuk sebuah mimpi!

Apalagi... ia sedang berperang dengan si lobak putih sialan-!

Cale merintih pelan saat kelopak mata yang terasa begitu berat dipaksa untuk terbuka. Samar-samar, ia bisa merasakan seruan dari kekuatan kuno yang berseru dalam pikirannya.

-rtahanlah, Cale! Hiks! A-aku mencoba menyem-

-sial! Lukanya terlalu-!

-JANGAN MATI, CALE-!

-orbankan dirimu, Cale-?

-SIAL! ADA YANG MENDEKAT! CALE-!

Siapa...?

Dengan pandangan buram, Cale menoleh ke asal suara.

Pemandangan dominan berwarna putih dan biru. Beberapa objek hijau, merah, coklat dan kuning. Serius, bro. Cale berada dimana sekarang?

Lupakan. Sekarang ada yang lebih penting!

Cale berbaring disini sendirian. Tanpa suara Raon yang menangisinya, On dan Hong yang mengeong sedih, Choi Han yang berseru dari kejauhan sambil mencoba menggapainya, deru tempuran yang begitu sunyi sehingga kadarnya membuat Cale merasa sangat parno.

Jejak kaki itu kemudian terlihat dekat dan di sampingnya.

Dengan tulus Cale berharap orang asing ini berbaik hati tidak membunuhnya.

Samar-samar, ia mendengar percakapan dengan bahasa asing.

Semakin Cale dengar, semakin bingung ia. Itu bukanlah bahasa Roan... apalagi Korea? Malah terdengar seperti logat Jepang dengan aksen kental.

Kemudian seorang wanita (karena berambut panjang dan memiliki... dada menonjol) datang mendekat dan berlutut. Tangannya bergerak seolah mencoba memindai luka Cale. Seruan kembali terdengar dan hal terakhir yang Cale ingat adalah ia digendong oleh seseorang.

******

Rasanya sudah lebih baik.

Crybaby yang sudah kelelahan bergumam dibalik pikirannya, dalam sudut beristirahat dengan tenang. Suara Super Rock yang menenangkan, mengalunkan nada lullaby yang membangunkan Cale dari lelapnya.

Mata coklat kemerahan terbuka pelan untuk kedua kalinya. Pandangan yang semula buram perlahan-lahan semakin jelas. Langit-langit bercat kuning menarik alih perhatiannya. Kemudian segala furnitur yang terlihat membuat Cale waspada.

Semuanya tampak jauh dari furnitur Roan.

Dimana Cale?

Dan siapa yang telah menolongnya?

(INDO Ver.) Red Cherish  |  OP x TCF FanfictionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang