Bel pulang sekolah telah berbunyi kini semua siswa-siswi mulai berhambur untuk segera pulang ke rumah masing-masing termasuk Anasya dkk mereka pun menuju mobil yang terparkir di parkiran sekolah untuk segera pulang ke rumah.
"Kali ini, yang jadi supir Lo ya Iyan."tunjuk Bianca pada Anasya.
"Dih, kok gue sih. Ogah Ima aja tuh."tolak Anasya.
"Lah, kok gue sih. Gamau ah, males tau gak!"ujar Chyntia.
"Udah, biar gue aja. Lo semua emang orang-orang males, nyetir mobil aja ribut."ucap Divanya menengahi, kalau sudah seperti ini Divanya lah yang selalu bersikap paling dewasa diantara sahabat-sahabatnya.
"Anya terbaik deh."puji Anasya pada Divanya.
"Udah, yuk cabut."ajak Bianca.
***
"Telat lagi?"
"Gak telat kok, kalo kalian biarin kita masuk."jawab Anasya menanggapi ucapan Arka.
"Mana bisa, kalian udah telat. Jadi, kalian harus di hukum dulu baru boleh masuk."
"Alah bacot! cepetan, kita mau masuk. Jangan halangi jalan kita!"ucap Bianca tersulut emosi dengan kata-kata Bian, seperti nya punya dendam kesumat deh.
"Udah telat, maksa masuk lagi. Gak tau diri banget ya Lo pada."sahut Chyno jengah karena kelakuan empat sahabat di depannya ini.
"Udah muka galak, omongan nylekit, situ cowok apa cewek? mulut kek bon cabe, pedes amat."tanggap Chyntia.
"Lo semua kebanyakan drama! Seret aja, terus hukum. Gausah drama adu bacot Lo pada."ujar Dirga angkat bicara, karena setiap pagi di depan gerbang sekolah selalu saja ada drama perbacotan antara sahabatnya dan cewek di hadapan mereka.
"Anjir, ngeri gueh."Divanya akhirnya bersuara setelah menyimak perdebatan sahabatnya.
Dan sekarang.. akhirnya keempat cewek itu berada di toilet siswi di sekolah mereka, ya hukuman mereka kali ini adalah membersihkan toilet sekolah.
"Ah siall! Kenapa harus bersihin toilet sih." gerutu Anasya karena ia paling tidak suka jika di hukum membersihkan toilet sekolah.
"Dah, lah. Males banget gue mau ke kantin aja, Lo semua lanjut aja kalo mau ikut ya ayuk."sesad emang. Itu lah satu kata yang cocok untuk Anasya.
"Ikutt.. gas lah males nih bersihin toilet."akhirnya Anasya dan Bianca menuju kantin meninggalkan Chyntia dan Divanya yang entah kesambet apa mereka berdua mau saja membersihkan toilet.
***
Bel istirahat berbunyi sekarang keempat sahabat itu duduk di pojok kantin tempat favorit mereka untuk menggibah. Setelah membersihkan toilet Chyntia dan Divanya langsung menuju kantin untuk mengisi perut mereka yang lapar, saat telah sampai di kantin, mereka melihat kedua sahabatnya ini menunjukkan muka-muka tidak berdosa sekalii! padahal yang di hukum empat orang tapi yang mengerjakan dua orang, huh dasar sahabat biadab.
"Sini, makan! gausah pasang muka kesel gitu, keputusan kalian sendiri yang pengen bersihin toilet. Gue sih ogah."ucap Anasya melihat muka kedua sahabatnya itu.
"Hm."
"Buu bakso dua, satu pake cuka satu enggak." teriak Bianca yang peka, supaya kedua sahabatnya tidak banyak ngomel, maless bos mendengar ocehan kedua sahabatnya itu.
"Ehh, tau gak?"hmm kata-kata keramat sudah keluar, kalian tau endingnya kan ya bentar lagi juga gibah ni para ciwi-ciwi.
"Apa-apa?"jawab Chyntia antusias.
"Sabar."
"Cepet wey."kini Divanya yang tidak sabar mendengarkan cerita Anasya.
"Sabar Anya, ini mau cerita, jadi tadi kan gue sama Sella kan mau ke kantin pas kalian lebih milih untuk membersihkan toilet, nah gue sama Sella gak sengaja nguping bukan nguping sih tapi lebih tepatnya mendengar obrolan empat OSIS rese itu. Mereka bilang...."ucap Anasya sengaja menjeda ucapannya supaya kedua sahabatnya itu penasaran.
KAMU SEDANG MEMBACA
ABCD My Friends (Hiatus)
Teen FictionBagaimana jika empat gadis bar-bar dan susah di atur bertemu dengan keempat cowok yang bisa di katakan good boy, akan kah mereka adalah pawang dari keempat gadis nakal yang susah di atur itu? yuk baca di cerita pertama ku ini tolong maklumi ya jika...