Satu

12.3K 391 1
                                    

Di Suatu pagi yang tenang, di mansion Mitchell, karena keluarga itu sedang sarapan bersama. Sampai sang ibu berdiri dari duduknya dan segera lari ke kamar mandi, membuat sang suami dan anak terkejut dan khawatir.

Sampainya di kamar mandi ia langsung memuntahkan isi perutnya ke dalam wastafel sang suami dengan khawatir mengelus punggung sang istri. "Kau baik baik saja, sayang?" tanya nya khawatir. "Aku baik baik saja, Vias."

Alvias Nathanael Mitchell suami dari Darla Mitchell, sekaligus ayah dari 2 anak. "Kau sungguh baik-baik saja? kita ke rumah sakit, ya?" ucap nya sambil terus mengelus punggung sang istri.

"Aku sungguh baik-baik saj-" kalimat itu terhenti saat Darla jatuh pingsan, dan Alvias langsung menangkap nya.

Alvias segera berlari keluar kamar mandi, sambil menggendong Darla. "Siapkan mobil sekarang!!" teriak nya pada bodyguard yang berjaga di depan pintu.

Si sulung yang melihat ayah nya berlari sambil menggendong bunda nya segera menghampiri ayah nya.

"Bunda kenapa, yah?" tanya nya sambil membantu Alvias membaringkan Darla di kursi mobil.

"Ayah juga tidak tau, vier. Jika kalian ingin ikut, naik mobil kalian. Ajak adik mu" ucap nya dengan tergesa-gesa menaikkan mobil.

Alexavier Karl Mitchell sulung dari keluarga Mitchell segera memanggil adik nya Albern Bently Mitchell.

"Ayo menyusul ayah, bodoh!" gertak nya ketika melihat adik nakal nya masih bingung apa yang terjadi.

"Tunggu aku, vier jelek!" teriak Al melihat sang kakak berjalan mendahului nya.







Sementara di rumah sakit Alvias menunggu dokter keluar ruangan setelah selesai memeriksa istri nya. Beberapa saat kemudian suster keluar dari ruangan dan memanggil Alvias "suami dari nyonya Darla" ucap suster membuat Alvias mengangguk.

"Anda bisa masuk dan menemui dokter. Saya permisi" ucap suster itu

Alvias langsung masuk kedalam ruangan dan duduk menghadap dokter.

"Bagaimana keadaan istri saya, dok?" tanya nya khawatir

"istri bapak baik-baik saja begitu pun dengan bayi di kandungan nya" perkataan dokter itu membuat Alvias bingung "jadi maksud dokter, istri saya hamil?" ucap Alvias dengan ragu "benar, pak. Selamat ya, Bapak sudah bisa menemui istri bapak" setelah mengucapkan terimakasih Alvias langsung berjalan untuk menemui sang istri.

Alvias melihat Darla sudah terbangun lalu memeluk pujaan hati nya "kau hamil, sayang! Kita akan punya bayi!" ucap nya dengan senang sambil memeluk sang istri.

Darla masih diam mencerna perkataan suami nya "aku... hamil? AKU AKAN PUNYA BAYI, VIAS" ucap nya dengan semangat sambil memeluk erat suami nya.

Vier dan al sudah berada di dalam ruangan itu menatap bunda dan ayah nya berpelukan setelah mengatakan bahwa mereka akan memiliki bayi. "ohh kalian sudah datang? kalian akan memiliki adik" ucap sang ayah ketika melihat kedua putra nya hanya diam sedari tadi.

"Al gak mau punya adik!" teriak nya lalu berlari keluar "Albern!" sang ibu ingin beranjak menyusul putra nya tapi di tahan oleh sang suami.

"Biarkan dia sendiri, sayang. Vier cari adik mu" Xavier hanya mengangguk dan segera menyusul adik nya

"Albern tidak ingin punya adik, Vias" ucap Darla dengan khawatir tentang perkataan putra nya.

"dia hanya butuh waktu, everything will be okay" ucap sang suami meyakinkan istri nya bahwa semua akan baik-baik saja.

Jangan lupa vote ya, maniez

KianaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang