Lima

7.1K 318 0
                                    


Sebelum baca, jangan lupa vote
Selamat membaca~~







Melihat sang bunda yang sudah tak berdaya dengan banyak darah di kepala nya, membuat Albern tanpa memikirkan apapun turun dari mobil lalu menggendong bunda mencari pertolongan.

"TOLONG!!"

"TOLONG!"

Teriak nya dengan kencang membuat warga yang berkendara berhenti untuk membantu Albern.

Darla dan Albern di bawa ke rumah sakit oleh ambulans. Di dalam mobil Albern mencoba menelpon ayah nya. Setelah beberapa saat akhirnya sang ayah mengangkat telepon nya.

"ayah...hikss tolongin Al ayahh...bundaa" ucap nya tak jelas sambil menangis

"halo? Al? kenapa bang? bunda kenapa?" tanya nya dengan khawatir mendengar sang putra menangis

"Al kecelakaan, bunda pingsan...sekarang hiks lagi perjalanan ke rumah sakit"

"APA?! AL JANGAN NANGIS, SHERLOCK RUMAH SAKIT NYA. AYAH AKAN MENYUSUL" ucap Alvias dengan tergesa-gesa lalu mematikan telepon Al dan segera naik ke mobil nya untuk menuju ke rumah sakit.

ꕤꕤꕤ

Sesampainya di rumah sakit, Alvias bertanya kepada suster ruangan istri nya. Ketika dia sudah tau dimana, Alvias bergegas ke ruangan itu. Dia mencari keberadaan putra nya.

Alvias melihat Albern duduk sambil menangis di ruang tunggu. Tanpa menunggu lama, ia menghampiri Albern

"Al? Al gapapa, sayang? bilang sama ayah mana yang sakit?" tanya nya dengan khawatir melihat kepala sang putra di lilit perban

"bunda, ayahh...Al gak bisa jagain bunda... hikss"

"jangan nangis, Al. Bunda akan baik baik saja. Percaya sama ayah. Sekarang kita nunggu bunda selesai di periksa"

ꕤꕤꕤ

Setelah menunggu beberapa saat dokter keluar dari ruangan, membuat Alvias langsung menghampiri dokter tersebut.

"wali nya nyonya Darla?"

"ya, saya suami nya, dok. Bagaimana keadaan istri dan anak saya?"

"Kandungan istri bapak sudah tidak bisa di pertahankan. Salah satu cara yaitu operasi tapi karena kandungan nyonya Darla belum 9 bulan maka bayi bapak terlahir prematur" jelas sang dokter

Mendengar penjelasan dokter, membuat Alvias terdiam. Apa yang harus dia lakukan? apakah istri dan anak nya baik baik saja setelah ini?

"Lakukan yang terbaik, dok" ucap nya tegas membuat dokter tersebut mengangguk.

"Baik, bapak bisa mengikuti saya untuk tanda tangan persetujuan operasi"

Alvias mengangguk dan menuruti semua perkataan sang dokter agar istri nya lebih cepat di operasi.














Alvias menunggu sendirian di ruang tunggu. Albern sudah di bawa pulang oleh vier untuk beristirahat di rumah. Dia sempat menolak tapi berkata bujukan sang ayah, Albern mau pulang bersama Kakak nya.

Operasi sudah berjalan sekitar dua jam yang lalu, dan selama itu Alvias tak bisa tenang. Dia berjalan kesana kemari dengan gelisah. Setelah menunggu, dokter akhirnya keluar dari ruang operasi.

"bagaimana istri dan anak saya, dok?" tanya nya dengan khawatir

"Operasi nya berjalan dengan lancar. Istri dan anak bapak baik baik saja. nyonya Darla akan bangun besok, dan bapak sudah di perbolehkan untuk melihat putri bapak"

ꕤꕤꕤ

Alvias melihat putri nya dari luar. Putri kecil nya yang tertidur di dalam inkubator dengan banyak selang yang menempel di tubuh kecil itu, membuat ia meneteskan air mata nya.

"anak ayah yang kuat ya, sayang... nanti kita ketemu bunda sama Abang Al, juga kakak vier."
ucap nya lirih lalu beralih menatap wajah sang istri yang masih menutup mata nya

"anak kita sudah lahir, sayang... dia perempuan, sesuai yang kau inginkan. cepat lah bangun, lalu kita akan melihat putri kecil kita" ucap nya lalu mencium kening sang istri.

















Segitu dulu ~
Jangan lupa vote, biar i makin semangat ngelanjutin cerita nya

KianaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang