Tujuh

7.3K 308 7
                                    

 

  Keadaan Darla kini semakin hari semakin membaik, ia juga sudah boleh pulang walaupun tidak membawa Kiana, putri mereka. Kiana Arabela Mitchel, nama yang diberikan Alvias untuk bungsu nya.

  Orang tua Alvias juga datang dari Amerika yang dimana mereka memang menetap disana ke mansion Indonesia untuk menjenguk cucu bungsu mereka juga membantu Darla dalam masa pemulihan.

  Walaupun Kiana belum di perbolehkan di bawa ke mansion, tapi Darla tak pernah absen untuk memberikan air susu nya pada sang putri. Darla sempat frustasi karena air susu yang di hasilkan belum cukup untuk putri nya, tapi berkata mama mertua yang memberikan beberapa suplemen, vitamin pada nya air susu Darla makin hari semakin banyak.

  Albern juga sudah tidak merasa bersalah karena kejadian yang menimpa adik dan bunda nya. Berkat perkataan dari ayah dan kakek nya.

ꕤꕤꕤ

  Hari ini Darla sedang bersiap-siap ke rumah sakit melihat putri nya sekaligus memberikan air susu yang sudah ia pumping. Dia pergi bersama mama mertua. Tapi ada satu hal yang memperlambat mereka, Albern.

Anak itu sedang merengek-rengek ingin ikut menemui adik manis nya tapi dia juga harus sekolah.

"al mau ikut bun" rengek Albern.

"kamu nih gimana sih, bang. Kamu kan sekolah, jadi ga ikut dulu, ya? gih sana vier udang nungguin kamu lho" ucap Hana lembut membujuk cucu nya.

Hana Jeconia Mitchell seorang desainer terkenal di Eropa yang juga mempunyai banyak cabang butik, juga merupakan istri dari Geraldo Rylee Mitchell, CEO tersukses yang sudah banyak memiliki cabang perusahaan.

Tak lama xavier datang dengan wajah kesal lalu menarik kerah baju sang adik

"kalo bukan adik gue, udah gue tinggal lo!" ucap nya dengan kesal

"bundaa tolongin al" teriak nya

Darla hanya mengabaikan rengekan putra nya itu dan segera mengajak mama mertua nya untuk ke rumah sakit.

ꕤꕤꕤ

  Selama perjalanan kakak beradik itu tidak berbicara dan seperti nya tidak tau topik apa yang harus mereka bicarakan. Sampai Xavier memulai percakapan mereka.

"Pulang sekolah nanti lo nebeng sama temen temen lo, pak didit gak bisa" ucap nya dengan malas

"lho, pak didit kemana emang?" tanya nya penasaran kenapa sopir yang biasa menjemput nya sekolah tak bisa menjemput nya

"lupa kalo nenek di mansion, bakalan ngajak bunda shopping."

"ya udah iya!" balas nya dengan kesal lalu keluar dari mobil kakak nya tanpa pamitan.





















  Dilain sisi Darla sedang menyusui putri kecil nya dengan di bantu beberapa suster juga dokter. Tak lupa mama mertua yang juga menemaninya sambil menatap gemas si bungsu.

"jadi dok, beberapa hari lagi cucu saya di bawa pulang?" tanya Hana pada dokter

"jika keadaan nona Kiana terus membaik, beberapa hari kedepan ia sudah boleh pulang, nyonya" jelas dokter tersebut.

Darla sudah selesai menyusui putri nya dan bersiap untuk berpamitan dengan sang putri.

"bunda pulang dulu, ya nak. Beberapa hari lagi bunda kesini. Kiana baik baik ya, bunda sayang kamu" ucap nya tak lupa mencium pipi merah putri nya yang sudah terlelap.

Hana tersenyum menatap sikap lembut mantu nya yang membuat dia menyayangi Darla seperti anak nya sendiri.

"Sebelum pulang, kita ke mall dulu, ya dar. mama mau ngambil perhiasan pesanan mama di sana."

"iyaa, ma" jawab Darla.


ꕤꕤꕤ

Jika istri dan mama nya belanja di mall, putra nya berada sekolah, Alvias kini sedang berbincang santai dengan sang papa juga putra sulung nya.

"Cucu bungsu papa baik-baik aja kan, vias?" tanya Geraldo dengan tenang

"dia baik, pa. Tapi ya gitu, dokter bilang Kiana belum bisa di bawa pulang."

"perlu kita pindahkan ke rumah sakit luar negeri? agar cucu papa cepat sembuh" tawar nya membuat Alvias menggeleng pelan dan menyeruput kopi nya.

"Vias juga bilang gitu sama Darla. Tapi dia bilang gak usah, takut anak nya makin sakit kalau pindah pindah rumah sakit."

"papa sendiri kapan pulang? berapa lama disini?" lanjut nya

"ngusir papa, kamu?!" ucap nya membuat vier yang sedari tadi hanya diam menahan tawa nya mendengar tutur sang kakek.

"ngga gitu, pa. Tapi kalau papa cuma sebentar disini, vias seneng" balas nya dengan santai dan Geraldo hanya memutar bola mata nya.




























yang cuma baca n gak vote pantat nya kelap kelip 😴😴😴

KianaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang