Sepuluh

7.1K 310 0
                                    

Jika kemarin si bungsu seharian di jaga oleh kakak dan Abang nya, maka hari ini Kiana seharian penuh dengan Alvias.

Darla menitipkan putri nya pada sang suami karena dia harus mengurus hal penting. Sedangkan mama dan papa Alvias sudah pulang ke tempat asal mereka di Belanda, bersama Albern.

Putra kedua Alvias itu harus menjalani hukuman yang diberikan kakek nya yaitu menjaga pertengkaran sapi mereka di Belanda. Albern sendiri menyesal sudah mengigit pipi adik nya membuat kemerahan di pipi sensitif Kiana.

Lain dengan putra kedua nya yang nakal, putra sulung Alvias yang mengerjakan semua pekerjaan nya di kantor selama dia mengurus si bungsu.

ꕤꕤꕤ

Siang ini Alvias sedang kewalahan menenangkan putri nya yang menangis ingin minum susu tapi air susu yang sudah di siapkan Darla sedang di panaskan oleh salah satu maid.

"shh shh, iya sebentar ya nak. Susu nya lagi di siapin. Anak cantik ayah udahan dong nangis nya,"

Tak selang lama seorang maid datang membawa sebotol susu berukuran kecil.

"Ini, tuan. Susu nya" ucap nya sembari memberikan botol itu pada Alvias.

Alvias langsung mengambil susu itu dan tak lupa mengucapkan terimakasih. Dia perlahan mendekatkan silikon buatan itu ke mulut kecil putri nya dan di terima dengan baik.

Putri kecil nya itu mulai mengantuk sembari mengisap susu nya. Alvias menghela nafas lega melihat Kiana mulai tenang.

Setelah Kiana tertidur dia meletakkan putri nya di crib juga mengatur suhu AC di kamar nya agar Kiana tidur dengan nyaman.

"Tidur yang nyenyak, anak ayah."

Kecupan singkat sebelum ia turun ke bawah untuk mengisi energi.

ꕤꕤꕤ

"lho, vier kamu ga kerja?" tanya Alvias melihat putra sulung nya masuk ke mansion dengan santai sambil membawa paper bag.

"ngga, yah. tadi vier lihat ini di toko baju waktu makan siang. Karna lucu kayak nya kalau di pake sama Kiana, ya vier beli" balas nya santai sambil memberikan paper bag itu pada sang ayah.

"vier pergi dulu, yah!"

tanpa membiarkan ayah nya menjawab Xavier bergegas keluar mansion dan segera mengendarai mobil nya kembali ke kantor

Alvias melihat isi paper bag itu hanya bisa menggeleng kepala, karna isi nya jaket bulu dengan telinga panjang seperti kelinci.

"bentar lagi kamu di jadikan boneka hidup sama kakak mu, dek" gumam Alvias dan ingin melanjutkan makan nya, tapi terhenti ketika salah satu bodyguard datang menghampiri nya.

"nona kecil terbangun dan menangis, tuan"

"Makanan nya bahkan belum masuk ke mulut ayah lho, dek"

Terpaksa Alvias meninggalkan makan siang nya dan bergegas menghampiri putri nya.




















Sore yang tenang di mansion Mitchell, dengan ayah dan anak yang sedang menghabiskan waktu berdua. Alvias mengajak Kiana bermain di ruang tamu selagi menunggu istri nya pulang.

Setelah minum susu dan memandikan putri nya, Alvias memakaikan jaket yang di belikan putra sulung nya.

Kiana terlihat lucu dengan pakaian itu. Mulut nya terus mengisap pacifier sambil memperhatikan ayah nya yang berusaha mengajak nya berbicara.

"Kiana nanti malam ga boleh rewel ya? Ayah mau berduaan dengan bunda. Apa Kiana nanti malam bobo di kamar nya kak vier?"

Entah apa yang di bicarakan ayah nya Kiana tidak mengerti sama sekali. Dia hanya merespon dengan raut wajah nya yang tidak senang menatap sang ayah.

"Bunda pulang!"

Darla yang melihat suami dan anak nya sedang bersenang-senang lalu menghampiri mereka.

"halo anak cantik bunda, lucu banget pake beginian." Ucap Darla dari jarak jauh karena dia belum mencuci tangan nya.

"Bunda cuci tangan sama ganti baju dulu ya, nak? main sama ayah dulu, okey?"

Alvias hanya tersenyum menatap interaksi istri dan putri nya yang tak pernah bosan ia lihat.

"Kok tadi waktu ayah berbicara, Kiana ga happy gitu? ohh begitu ya," ucap nya dengan gurauan lalu menciumi seluruh wajah putri nya dengan gemas.

ꕤꕤꕤ

Ketika darla selesai mandi dia langsung menyusui putri nya di temani Alvias. Mereka memilih beristirahat di kamar sambil bercerita hari ini.

"Bunda tadi kemana, aja?" tanya Alvias sambil memainkan kaki Kiana yang terbalut kaos kaki

"Tadi ketemuan sama temen kuliah, juga shopping beberapa barang lucu buat Kiana"

"Ada cowo nya, Bun?" Tanya nya curiga

"ya ada toh, yah. Emang nya teman bunda cuma cewe" jawab nya dengan santai

"Bunda kok ga izin sama ayah duluu, ga bilang sama ayah." Ucap Alvias tak terima dengan rengekan tak jelas nya.

"Malu ayah, ih. udah punya 3 anak juga masih ngerengek. Bunda lupa tadi, takut nya ganggu ayah jagain Kiana"

Tak mendengar jawaban lagi dari suami nya, ia melirik ke samping ternyata suami tercinta nya sudah tertidur dan Darla hanya bisa terkekeh.

Darla juga melihat Kiana yang sudah tertidur lalu di pindahkan di samping Alvias. Dia memperhatikan wajah Alvias dan Kiana saat tertidur benar benar mirip.

"Ini mah gak usah di test DNA juga tau siapa bapak nya"

KianaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang