Prolog

9 0 0
                                    

"Ngga tau Ra, gua ngga mau ikut" Wanita berjaket leather hitam itu menepis tangan temannya.

"Atuh ayo ikut aja Le, kali aja kamu dapet kesempatan emas kalo lanjut di markas ini"

"Karena itu gua ngga mau ikut, gua ngga bakal lanjut, puas? Eh maaf mas" Wanita itu menyenggol pria di sebelahnya, dan tetap berjalan setelah meminta maaf.

   Rara, wanita yang sedari tadi membujuk temannya untuk ikut makan malam tim hari ini terlihat sudah tidak sanggup kembali membujuknya. Semua orang tau kalo wanita yang ia bujuk itu sangat keras kepala.

Tepat di depan mobil berplat B mereka berhenti.

"Lah, Ra kuncinya mana?"

"Permisi mba, ini punya mbanya bukan ya? Tadi jatuh pas senggolan"

Kedua wanita itu menoleh bersama. Yang satu menghela napas kasar, sedangkan satunya sibuk mengelak bahwa bukan dia pelaku yang menjatuhkan kuncinya.

"Eh iya ma.." Belum sempat tangan Aleia menghampiri uluran tangan pria itu, gerakannya terhenti.

"Mba?" Pria itu sedikit bingung. Mba ini jadi mau ambil ngga sih? Mungkin itu isi pikirannya.

"Le! Eh iya mas makasih ya maaf ngerepotin. Ayo ah Ale kamu kenapa sih" 

Titik KomaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang