7.

2.4K 234 11
                                    

"Brent! Brent, stop! Gue mau minta maaf. Hey!" Dee menarik tangan Brent.

"You, bitch! Go away from me!" Bentak Brent.

"Gue minta maaf! Serius gue sama sekali gak niat ngingetin lo sama Katelyn. Sama sekali gak——" ucapan Dee berhenti ketika ia merasakan sebuah tangan mendarat dipipinya dengan keras.

Perih.

"Udah pernah gue peringatin sama lo. Jangan sampe nama Katelyn yang bersih jadi kotor gara-gara disebut sama mulut sampah lo itu!" Air mata Dee mengalir lagi. Ia merasa perih disudut bibirnya. Ia mengelusnya dan mendapati darah mengalir dari sana.

"Kenapa, sih lo jijik banget sama gue? Salah gue apa? Gue sama sekali gak maksud buat ngingetin—— oh, shit." Dee menyadari sesuatu mengalir dari hidungnya; darah.

Dee menangkap ekspresi terkejut dari wajah Brent tapi dengan cepat ditutupi oleh laki-laki itu.

"Gue minta maaf, Brent. Maaf." Dee merasa matanya berkunang-kunang, dunia terasa berputar-putar dan kemudian semua menjadi gelap.

◇◆◇

SHAWN

Aku membuka pesan yang dikirim oleh Matt.

Dee pingsan. Cepet ke ruang kesehatan sekarang.

Dee pingsan?

Aku berlari menuju ruang kesehatan. Setelah sampai disana aku mendapati Magcon Boys dengan wajah khawatir mereka.

"Dia mimisan. Terus sudut bibirnya berdarah." Ucap Johnson atau Jack J yang sedang membersihkan sudut bibir saudara sepupuku itu.

"Siapa yang bikin dia jadi kayak begitu?" Tanya Hayes yang memegang tangan kiri Dee.

"Tadi gue liat——"

"Sshhh..."

Dee siuman!

"Dee!" Semua berusaha membantu Dee untuk duduk disandaran tempat tidur.

"Kenapa lo bisa sampe kayak gini?" Tanya Cam yang mengusap kening Dee.

"Ah. Itu.. tadi gue kejedot pintu kelas." Ucap Dee. Kami semua mengernyit bingung. Jika ia menabrak pintu kelas, kenapa sudut bibirnya ikut berdarah?

"Kalo lo kejedot pintu kelas, kenapa——"

"I'm fine. Gue gak apa-apa, kok." Potong Dee. Aku hanya menghela napas. Yang aku tahu adalah; Dee tidak baik-baik saja.

"Dee?!" Pintu ruang kesehatan menjeblak. Menampilkan dua sosok manusia lawan jenis. Yang setahuku nama mereka adalah Chris dan Sophie.

"Lo kenapa?" tanya Sophie. Dee hanya menggeleng.

"Gue gak apa-apa." Aku melihat tangan Chris menyelinap pada tangan Dee. Tunggu dulu, bukannya Chris dan Sophie adalah sepasang kekasih? Tetapi kenapa Chris melakukan itu?

"Weh, tangan lo." Ternyata bukan aku saja yang mendapati adegan itu. Aaron juga.

Otomatis, Chris melepaskan tangannya.

"Dee?" Kami menoleh kearah pintu lagi. Disana ada laki-laki yang sangat kami kenali karena kami sering melihat videonya di vine.

"Ethan?" Ethan tersenyum dan mendekati Dee.

"Siapa yang bikin lo sampe tidur disini?" Tanyanya. Dee hanya terkekeh.

"Gak ada, kok. Gue pengen aja nyobain kasur ruang kesehatan seempuk apa. Taunya keras." Ucapan Dee membuat kami semua tertawa. As always.

brother ➳ magcon boysTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang