꧁✿˙Chapter 3˙✿꧂

825 156 26
                                    

"Zissel pulang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



"Zissel pulang." Seru Zissel saat memasuki rumah.

"Non Zissel."

Zissel menoleh pada Bibi Rini—kepala pelayan di rumah mewah itu.

"Orang rumah pada kemana, Bibi?"

"Tuan David tadi sore berangkat ke Paris untuk urusan bisnis, Non. Den Noah ada di kamarnya."

"Tante Yasmin?"

"Nyonya Yasmin pulang ke Bali, Non. Katanya Nyonya akan disana selama satu bulan."

"Oh. Kalau gitu, Zee ke atas ya, Bi." Zissel pamit. Ia sedikit berlari menaiki tangga dan masuk ke kamar Kakaknya.

"Kakak!" Panggil Zissel dengan semangat.

Noah menatap malas Zissel dan lebih memilih fokus pada naskahnya.

"Kakak sedang apa? Latihan acting? Sini, Anna bantuin." Zissel mencoba merebut naskah dari tangan Kakaknya, tapi cepat-cepat di cegah.

"Keluar." Usir Noah dingin.

"Tapi Anna ingin bersama Kakak. Sebentar saja."

"Gue bilang keluar!" Suara Noah mulai meninggi.

Zissel tidak menghiraukan. Dia memilih duduk di kasur Kakaknya.

"ZISSEL AVYANNA KELUAR!" Noah mendorong kasar tubuh Zissel, memaksa gadis itu keluar dari kamarnya.

Setelah Zissel keluar, Noah membanting pintu kasar.

Zissel menunduk sedih. Dia berbalik, lalu melangkah ke kamarnya. Padahal dia ingin cerita ke Kakaknya tentang apa yang terjadi hari ini, tapi Kakaknya selalu dingin dan tidak peduli padanya.

Noah adalah artis papan atas yang di kenal dengan sosok yang lembut dan baik hati, walau terkadang dingin. Orang-orang tidak tahu, pria itu sangat dingin dan kasar pada Adik kandungnya.

Dulu mereka sangat dekat. Saling menyayangi dan saling menjaga. Tapi semenjak peristiwa beberapa tahun yang lalu, Noah berubah. Pria itu berubah menjadi sosok yang dingin dan kasar pada Zissel.

𓆩❁𓆪

Pagi ini semua murid berkumpul di aula sekolah. Letak aula ada di ruang bawah tanah. Aula itu adalah satu-satunya ruangan yang masih utuh. Tidak seperti ruangan lain, kaca-kaca hancur dan semuanya berantakan.

"Gue pikir sekolah akan di liburkan." Gerutu Kailyne.

Kiara mengabaikan keluhan sahabatnya itu. Ia sibuk merapikan rambutnya karena semua Kakak kelas tampan dari kelas XI dan Kelas XII ada di aula.

"Btw, Zee kemana?" Kailyne mengamati aula tapi tidak melihat keberadaan sahabatnya itu.

"Ngapain dicari? Ntar juga datang sendiri. Lo lupa, Zee kan emang selalu telat." Jawab Kiara yang sangat mengerti sahabat nakalnya itu. Dia bukan tidak peduli, tapi Zee yang datang terlambat sudah biasa.

Putih Abu-Abu || VSOOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang