Number Twelve

103K 5.8K 37
                                    

H
A
P
P
P

R
E
A
D
I
N
G

****
Setelah sepulang sekolah, Alora dkk sedang menghabiskan waktu bersama di mall karena mereka pulang sekolah lebih awal. Daripada di rumah mending jalan jalan, itulah ucapan Grey.

"Kita mau nonton dulu, shopping atau makan?" Tanya Grey.

"Gramedia" jawab Alora.

"Nah aku juga mau ke Gramedia" sahut Ayna.

Grey mendengus,"hello guys, kita ini mau happy bukan lihatin buku, please deh. Gue enek banget liat buku, cukup di sekolah aja" cerocos Grey dengan menggerakkan tangannya hingga tidak sadar Alora menarik Ayna untuk pergi ke Gramedia.

Grey mencak mencak tidak jelas melihat dirinya di tinggal, grey berlari menyusul Alora dan Ayna.

"sialan emang Lo berdua!"

Alora berjalan menuju rak buku yang berisi novel, sedangkan Ayna berjalan di rak buku yang berisi komik. Grey? Ntah lah grey hanya sedang mencak mencak tidak jelas saat memasuki Gramedia seperti sekarang.

"Kenapa harus gue yang kalian nistakan, kenapa gak yang lain" ucap Grey mendramatis.

"Bau banget bukunya, Hua gak betah berasa nyium bau neraka di dunia nih mah" sambung Grey yang emang sangat membenci buku.

"Neraka bagi kamu, tapi surga bagi pencinta buku" celetuk Ayna yang menghampiri Grey yang sudah seperti orang gila duduk di lantai Gramedia.

Grey mendengus,"bodoh amat, ayo susul Alora. Tuh anak milih novel udah kayak milih masa depan teliti amat".

Alora mengambil sebuah novel transmigrasi dan novel romance.  Saat ingin membalikkan badan dan mencari temannya, seseorang perempuan memakai masker menabrak Alora hingga novel yang Alora pegang terjatuh.

Perempuan tersebut membantu mengambil novel yang terjatuh lalu memberikan kepada Alora, Alora mematung saat melihat mata perempuan itu mirip dengan dirinya.

"Sorry, I didn't mean to"

Alora tersentak saat mendengar suara perempuan tersebut,"It's okay".

Gadis tersebut menundukkan sedikit kepalanya lalu pergi begitu saja.

"Mata nya mirip banget sama gue? Apa dia Alira?" Gumam Alora.

Lagi lagi Alora terperanjat kaget saat pundaknya di tepuk oleh Grey.

"Nganggetin Lo!"

"Lo di panggilin budek, tau tau melamun. Seharusnya berterima kasih Ra, gue nyadarin Lo sebelum Lo kesurupan" cerocos Grey.

"Gak usah nganggetin juga kali"cetus Alora.

"Ayo bayar, daripada Grey kesetanan lagi. Aku rasa dia beneran alergi buku, soalnya ngomel terus" celetuk Ayna dengan tampang santai.

"Mulut Lo pengen gue catok rasanya Na" kesal Grey.

Alora terkekeh lalu mereka melangkah menuju kasur untuk membayar.

***

Seorang gadis bernama Thalita itu sedang memilih beberapa buku mengenai seni lukis. Melukis adalah salah satu hobinya sedari kecil. Ia baru saja tiba di Indonesia dan kini sedang belanja kebutuhan nya.

"Nah ini" Thalita mengambil buku yang ia cari. Setelah itu melangkah menuju kasir di mana mommynya sedang menunggu.

Thalita membaca yang berada di belakang cover buku, sehingga tidak memperhatikan jalan yang menyebabkan dirinya tidak sengaja menabrak seseorang gadis seusianya.

GEAMA CEARCALL [transmigrasi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang