Number Twenty-seven

71K 4.3K 89
                                    

H
A
P
P
Y

R
E
A
D
I
N
G

Cuss absen dulu, suka amat baca gak vote dan komen sedih aku tuh:(

****
Thalita sudah pulang kerumahnya tetapi ia masih mendiami keluarganya. Karena tadi di rumah sakit Thalita kembali membujuk tapi masih tetap tidak boleh. Thalita masuk ke dalam rumah terlebih.

"Denger kata dokter tapi di larang, emang pengen anaknya mati ya" sindir Thalita lalu melenggang masuk ke dalam.

Mereka terdiam dengan pikiran masing-masing, "Edgar mau kita bahas ini, emang Daddy sama mommy mau kalo Thalita bersifat kayak gini terus sama kita? Kalo Edgar sih nggak, Edgar rindu Thalita yang ceria" ucap Edgar memulai pembicaraan.

"Baik, kita ke ruangan Daddy".

Sesampainya di ruangan Ken, mereka duduk di sofa yang ada di sana.

"Kita izinin aja ya Dad, kasihan Thalita" bujuk Edgar.

"Tapi mommy khawatir, mommy takut kalo Thalita ketemu sama keluarganya".

"Mom, Edgar udah bilang kalo udah waktunya pasti Thalita akan tau. Kalo pun beneran Thalita ketemu sama keluarga kandungnya, aku yakin  mereka gak akan tanda. Karena dari bayi Thalita udah sama kita" jelas Edgar.

"Tapi-"

"Sayang, Edgar bener. Mereka gak akan tau kalo Thalita anak kandung mereka, lagian kita juga gak tau siapa orang tua kandung Thalita"

Semua yang ada di ruangan tersebut terdiam, termasuk gadis yang berada di ambang pintu.

****
Thalita misuh-misuh tidak jelas setelah tiba di kamar, ia meraba kantung celananya dan cardigan yang ia pakai namun sialnya ia tidak menemukan benda pipih yang ia cari. Ah Thalita baru ingat kalo tadi di mobil, ia menyuruh Edgar memegangnya.

Thalita keluar dari kamar menuju kamar Edgar namun ternyata orang yang ia cari tidak ada. Thalita pikir mereka masih di bawah dan Thalita pun turun, ternyata juga tidak ada. Thalita hendak berjalan ke dapur tetapi ia samar-samar mendengar suara mommynya.

Thalita pun mendekati sumber suara itu dengan perlahan, dan ternyata suara itu dari ruangan kerja Daddy nya. Thalita berdiri dan tidak masuk untuk mendengarkan apa yang mereka ucapkan. Sampai, sesuatu kenyataan menampar Thalita.

"Sayang, Edgar bener. Mereka gak akan tau kalo Thalita anak kandung mereka, lagian kita juga gak tau siapa orang tua kandung Thalita"

Deg

Kedua mata Thalita memanas, jantungnya seakan berhenti. Seperti ada sesuatu benda berat menimpa dadanya sehingga terasa sesak. Perlahan ia masuk.

"Maksud kalian aku bukan anak kalian?"

"Thalita"

Thalita masuk, "maksudnya apa? Aku bukan anak mommy sama Daddy?"

Mereka bertiga terdiam tanpa menjawab pertanyaan Thalita, Ellen sudah menangis.

"Thalita nanya, maksudnya apa?!"

"Duduk dulu Thalita biar Daddy jelaskan" putus Ken.

"Mas" Ellen menggeleng lemah.

"Mungkin udah waktunya, mom" ucap Edgar.

Thalita duduk di sofa single di sana, "jelaskan dad".

Ken menghela napas panjang, "benar kamu bukan anak kandung Daddy dan mommy".

GEAMA CEARCALL [transmigrasi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang