Number Twenty-six

71.2K 3.9K 55
                                    

H
A
P
P
Y

R
E
A
D
I
N
G

kiw lagi libur sekolah jadi bisa up untuk kalian semua!!!

***

Thalita menuruni anak tangga, malam ini seperti biasa mereka akan berkumpul bersama di ruang keluarga. Namun malam ini Daddy-nya tidak di rumah karena ada pekerjaan. Thalita duduk di sebelah Edgar dengan lesu, wajahnya tidak memancarkan keceriaan dan kebahagiaan.

"Miss Citra cerita ke mommy, seminggu ini kamu tidak mendengarkan pelajaran nya. Kamu kenapa sayang?" Tanya Ellen, Edgar hanya terdiam.

"Mommy pasti tau jawabannya, aku mau sekolah kayak umumnya. Kalo mommy masih ngelarang, pulangin aku aja ke London mom, ngapain mommy sama Daddy aja aku ke indo kalo cuma buat ngekang aku, keluar harus sama bodyguard, gak bebas aku"

Ellen meletakkan handphonenya di meja, ia menghela napasnya, "mommy sama Daddy takut kehilangan kamu, seharusnya kamu paham kalau orang tua melarang pasti ada sesuatu".

Thalita menggelengkan kepalanya menganggap salah ucapan Ellen, "No, mom. Gimana aku mau paham kalo kalian gak kasih tau aku, apa yang kalian maksud".

"Mommy pikir gak bosen apa, aku di rumah ini terus ngelakuin hal hal yang sama berulang kali. Emang mommy mau aku bunuh diri di sini karena stres, aku tuh pengen keluar tanpa bodyguard punya temen, apalagi Daddy bilang akan di indo lama. Coba mommy di posisi aku, apa yang mommy lakuin!" Ucap Thalita sedikit meninggikan suaranya.

"Alita" tegur Edgar karena Thalita meninggikan suaranya.

"Masuk kamar Alita!" Pinta Ellen tegas.

"Kenapa mommy gak jawab?"

"Masuk kamar Alita!" Bentak Ellen.

Air mata Thalita turun begitu saja, ini pertama kalinya Ellen membentaknya. Sungguh hatinya langsung sakit dan sesak. Thalita berlalu begitu saja.

"Mommy kenapa membentak Thalita?" Tanya Edgar tidak percaya.

"Maaf, mommy gak bisa nahan emosi. Dia gak paham, hiks. Mommy takut dia di ambil keluarga nya, bertemu keluarganya, mommy takut kehilangan Thalita".

****

Di dalam kamar Thalita sudah membanting dan melempar semua barang, bahkan pecahan vas bunga sudah ada dimana mana. Ia tidak peduli semua barang di kamar nya hancur, yang terpenting emosinya sedikit mereda. Namun karena kelelahan Thalita pun jatuh pingsan.

Suara pecahan tersebut terdengar hingga membuat Ellen dan Edgar buru buru menuju kamar Thalita. Ellen memutar kenop pintu namun terkunci.

Tok

Tok

Tok

"Thalita buka sayang, maafin mommy!" Teriak Ellen dengan nada sedikit bergetar.

"Minggir mom"

Ellen menepi saat Edgar hendak mendobrak pintu tersebut, sekali gagal, sampai ke empat kali pintu tersebut berhasil terbuka mereka pun masuk terlihat kamar tersebut seperti kapal pecah. Mereka menelusuri pandangan mereka ke kamar sampai pandangan mereka terhenti di mana Thalita tergeletak pingsan.

"Thalita!!"

Mereka berdua menghampiri Thalita dengan hati hati karena serpihan kaca dan vas ada dimana mana, Ellen menangis ini pertama kalinya Thalita seperti ini. Edgar menggendong Thalita apa bridal style.

GEAMA CEARCALL [transmigrasi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang