22-Misi Membawa Surat Penting Untuk Pemimpin Mercia

29 4 0
                                    

" Kalian dari mana? ", tanya prajurit

Prajurit lainnya menggeledah baju Jaka dan Bull.

" Saya utusan Wessex ", jawab Jaka

" Ada perlu apa? "

" Bukan urusanmu "

Prajurit itu emosi dan mendorong Jaka.

" Apa maksud mu! ", bentak prajurit

Bull menjadi ikut emosi melihat Jaka didorong oleh prajurit. Tetapi Bull di beri isyarat oleh Jaka untuk diam saja.

Jaka tersenyum dan mengangkat kedua tangannya.

" Aku ini utusan..... "
" Urusanku hanya dengan Raja "
" Kau tak berhak tau ", ucap Jaka

Prajurit itu menjadi terdiam.

" Temanku ini hanya menemani ku sampai disini saja "
" Jadi lepaskan saja dia... "

Jaka memberi isyarat kepada Bull untuk pergi meninggalkannya.

Bull mengangguk dan menjauh dari gerbang.

Salah satu prajurit memegang pedang milik Jaka yang berada di punggung Jaka.

" Heggg "

Jaka reflek menghindar.

" Jangan sentuh ", ucap Jaka

Salah satu Prajurit berbisik ke Prajurit lainnya.
" Bocah ini memiliki pedang yang bagus "
" Aku menginginkannya "

" Jangan coba-coba "
" Akan ku penggal kepalamu jika berani menyentuh pedang ku lagi "
" Bawakan saja aku ke Raja mu ", ucap Jaka

" Kau ini ingin bertemu Raja siapa? "
" Kami hanya memiliki Ratu "
" Haha "
" Kau salah kerajaan "

Jaka kaget mendengar perkataan prajurit, ia merasa di tipu oleh Raja Aethelwulf.

" Sialan... "

" Bagaimana?? "
" Haha ", tawa prajurit

" Ratumu benar tak memiliki Raja? ", tanya Jaka

" Ya "
" Ia pemimpin tunggal ", jawab prajurit

" Bawa aku ke hadapannya ", ucap Jaka

Prajurit mengantarkan Jaka ke hadapan Ratunya. Ketika berada dihadapan Ratu Kwenthrith, prajurit memberikan penghormatan, sedangkan Joko tetap berdiri tegak.

Ratu Kwenthrith memiliki paras yang cantik dan berwatak tegas, ia juga tak segan jika harus menebas musuh-musuhnya.

" Ratu... ", ucap prajurit sembari menundukan kepalanya

Ratu Kwenthrith turun dari singgasananya dan menghampiri Joko

" Siapa yang kau bawa? ", tanya Ratu Kwenthrith

" Ia mengaku utusan Wessex, yang mulia", jawab prajurit

" Benarkah? ", tanya Ratu kwenthrith

Jaka mengangguk.

" Tinggalkan kami ", perintah Ratu Kwenthrith

Kini hanya ada Jaka dan Ratu Kwenthrith di ruangan itu.

Ratu kwenthrith mengelus rahang Jaka.

" Ada urusan apa pria tampan ini kemari? ", tanya Ratu Kwenthrith

Jaka memegang tangan Ratu Kwenthrith dan menyingkirkannya dari wajahnya.

" Owww ", Ratu Kwenthrith kaget

" Saya hanya utusan untuk mengantarkan surat ini ", ucap Jaka

Jaka memberikan surat itu ke Ratu Kwenthrith.

JAKA EL WILSONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang