"Loneliness, my constant companion, as I tread the alleys unseen, watching humans revel in love, play, and the comforting touch of family. These are distant dreams, for I know: I am alone."
"Lihat aku! Dengarkan aku! Tidak ada yang melihatku dan mendengarku. Hanya ada diriku sendiri."
Di hari yang sama seperti sebelumnya, di waktu manusia bekerja giat terus menerus sepanjang waktu, di zaman ketika manusia menamai segalanya. Ada seekor kucing yang tidak pernah disebut namanya, karena nama hanya untuk manusia dan hal yang disukainya.
Kucing itu sendirian, melihat manusia berlalu lalang, bercinta, bermain, mengelus anaknya, menggapai tangan orang tuanya. Kucing itu sadar, hal-hal umum tersebut tidak akan bisa dia lakukan, karena dia tahu: dia sendirian.
Kucing itu berjalan sendirian, menyusuri parit, memandangi gedung, terpijak, tertabrak. Dia mengerti, tidak akan ada yang akan kasihan dan peduli padanya, karena dia paham: dia kesepian.
Kucing itu kotor dan buluk. Sekujur tubuhnya terlihat hitam, walaupun dia memiliki bulu putih dan oranye. Meskipun begitu, tulang rusuk dibalik bulu dan kulitnya tetap terlihat. Dia tidur diselimuti kotoran dan pasir. Tidak ada yang memberi makan dan mengelusnya, karena dia sadar: tidak ada yang menginginkannya.
Kucing itu memutuskan berbicara kepada makhluk besar di depannya, dengan harapan bisa bercinta, bermain, mengelus anak, dan menggapai tangan seseorang. Kucing itu menengadahkan kepalanya ke arah wajah si makhluk besar, dan berkata:
"Meong"
"Enyahlah kau!" Jawab si makhluk besar.
Kucing itu kembali, tapi kembali ke mana? Dunia adalah tempat yang begitu luas, namun kucing itu tak pernah mendapat kata "kembali" tersebut. Dia pergi ke timur, hanya untuk memikirkan tempat kembali.
KAMU SEDANG MEMBACA
Menjadi Sendiri dan Sepi, di Alam Gelap Tersembunyi
Ficción GeneralDalam keheningan yang menyayat hati, kucing tak bernama itu berbicara, mencoba memecah kesepian yang melekat padanya. Namun, kehidupan terus berjalan tanpa mempedulikan seruannya. Kehadirannya terasa tak berarti, terabaikan oleh dunia yang sibuk den...