Misunderstanding II

3.2K 142 14
                                    

haii!! haha, padahal aku gak pernah bikin judul part yang seri kek gini. hehe. udah mulai tak ada inspirasi untuk judul partnya hehe. keep reading ya!! *hehe mulu, abaikan*

*****

AUTHOR POV

"lo beneran pacaran sama Adit, Vi?" tanya Alvin pada Livia yang masih sibuk nyender dimejanya karena magernya yang tak kunjung sembuh.

tak bergerak, Livia lalu menghela napas perlahan, "ngak usah bahas itu sekarang" ucap Livia agak ketus. dia masih menenggelamkan kepalanya di antara kedua tangannya yang berada diatas meja.

biarin aja dulu Alvin mau salah paham atau kagak, mager gue belom bisa disembuhin. entar kalo udah sembuh baru dijelasin, batin Livia.

Alvin hanya terdiam tidak menanggapi perkataan Livia. dia mulai cemas.

Livia beneran pacaran sama Adit? kok tiba-tiba gini?, batin Alvin

arggh!!

Alvin mulai mengacak rambutnya frustasi. sekarang bahkan belum waktunya pulang. Alvin rasanya ingin istirahat di kasur empuknya itu untuk menenangkan pikirannya.

"Vin!!" panggil Freya lalu berbalik ke arah Alvin yang masih duduk dibangkunya entah lagi ngapain. Alvin hanya bergumam.

"lagi ngapain?" tanya Freya lagi. Freya lalu memperbaiki posisi duduknya agar berhadapan dengan Alvin. Alvin mulai menegakkan tubuhnya.

"mikirin seseorang" ucap Alvin datar lalu mulai ngelirik ke Livia yang masih menenggelamkan kepalanya itu.

mikirin Livia.., batin Alvin

"aku?" ucap Freya lagi. Alvin hanya tersenyum kecut.

Livia mulai risih mendengar percakapan Alvin sama Freya. dia mulai gusar sendiri. dia gak tahu harus ngapain sekarang.

arrgghh!!! , batin Livia mulai merasa frustasi.

Livia lalu beranjak dari bangkunya dengan heboh sampe seisi kelasnya ngelirik ke dia. Livia hanya balas menatapi temen sekelasnya dengan tatapan malas.

mending gue ke lapangan basket yang ada dibelakang sekolah. kayaknya sepi tuh. daripada disini, malah bikin mager gue tambah jadi, batin Livia

saat Livia hendak berjalan keluar dari kelas, Alvin segera ngecekal tangannya.

"mau kemana?" tanya Alvin yang masih ngecekal tangan Livia. Livia berhenti dan noleh ke Alvin.

"sama Adit" balasnya dengan tampang datar.

gue kok bohong gini deh, gue kan mau ke lapangan basket, batin Livia

Alvin lalu melepas tangan Livia dan mulai berbincang dengan Freya lagi. Freya tampak senang.

ngapain sih sama Adit, batin Alvin

sial! Alvin gak ngecekal gue biar gak pergi. dia malah ngobrol lagi sama Freya! , batin Livia.

oke, gue ngarep banget.

Livia hanya melihat Alvin dan Freya sebentar lalu keluar dari kelasnya itu. tak sadar, Reza sedari tadi melihat gerak-gerik Livia.

gue napa gak ngenahan Livia biar gak pergi sih! gue bego, batin Alvin

_______

LIVIA POV

seperti yang udah gue duga, lapangan ini sepi. ya, emang orang-orang lebih seneng sama lapangan yang di depan dari pada lapangan dibelakang kek gini. apalagi orang-orang masih MOS.

Damn! It's LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang