1. Maaf karena telat datang

569 100 93
                                    

~selamat membaca~


~Langit & Senja~
✧✧

1. Maaf karena telat datang

"Dari mana aja kamu Ayyara?" tanya Arga-ayah dari senja

"beli buku" jawab Senja berlalu meninggalkan Arga yang sedang terduduk di sofa ruang tamu

"beli buku aja sampe jam segini?" ucap Arga lagi "kamu lihat Yara sekarang sudah jam berapa"

"baru juga jam sembilan, pa." ucap Senja enteng

"kamu itu anak perempuan Ayyara, seharusnya kamu sudah pulang sebelum gelap" Arga bangun lalu menghampiri Senja

plak!

Arga menampar Senja "kamu itu selalu saja membuat saya marah Yara, bisa gak sih kamu itu menuruti perintah saya sekali aja"

"papa sendiri gimana?" bukanya menjawab Senja malah melontarkan pertanyaan yang semakin membuat Arga semakin naik darah

plak!

Arga kembali menampar Senja "jaga ucapan kamu Yara, jangan kurang ajar"

"jawab papa yang jujur, abis dari mana kamu?" Arga kembali bertanya, namun tetap jawabannya akan sama saja, karena memang Senja habis membeli buku di Gramedia

"kan Yara udah bilang, kalo Yara abis beli buku pa" jawab Senja sedikit emosi

"kamu beli buku sampai malam seperti ini" celetuk Mentari-ibu tiri Senja dan ibu dari Levannia Xaviera adik tirinya, juga teman sekolah nya "kamu ingin membeli buku atau menjual diri?"

"situ sendiri baru pulang, dari mana aja?" Senja balik bertanya "abis ngejalang?" ucap senja terdengar seperti meremehkan

"jaga ucapan kamu Senja, mama aku bukan jalang" Leva menghampiri Senja

plak!

Leva menampar Senja "mama kamu tuh yang jalang!" murkanya

"bangsat!"

bugh!

bugh!

bugh!

"jangan pernah lo ngehina bunda gua ya bangsat!" ucap Senja menggebu-gebu

"kurang ajar" Arga yang geram pun menghampiri Senja lalu menampar nya "kamu seharusnya tau diri Yara, kamu itu hanya menjadi beban untuk keluarga saya"

Arga menjambak rambut Senja lalu membenturkan nya ke tembok berkali-kali

"anak gak guna kaya kamu gak pantes hidup, Senja." Arga menendang-nendang perut Senja "bangsat!, sialan kamu Yara, anak kurang ajar gak tau sopan santun"

Arga berjalan ke arah meja kecil di dekat sofa lalu mengambil fas bunga kecil yang ada di sana, Arga kembali berjalan ke arah Senja lalu melemparkan fas bunga kecil yang terbuat dari bahan dasar keramik itu ke arah kepala Senja

"astaghfirullah non!" histeris bi Ina-asisten rumah tangga di rumah nya "non, ya Allah, non masih bisa bangun ga? sini bibi bantu" bi Ina ingin menghampiri Senja namun tertahan karena perintah Arga

"diam di sana bi, biarkan saja anak kurang ajar ini" ucap Arga "udah numpang, nyusahin gak tau diri lagi!"

"bibi sebaiknya kembali ke dapur dan masakin aku makan deh, aku laper nih" perintah Leva

"tunggu apa lagi?, cepat masak anak saya sudah lapar" timpal Mentari

Arga kembali menatap Senja yang sudah tergeletak tak berdaya di lantai "ikut saya, cepat!"

Langit & Senja Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang