Chap 3 - luke's cousins

300 27 5
                                    

Silver POV

Aku menaikkan selimut tebalku hingga ke ujung kepalaku. iPhoneku terus bergetar dan itu sangat mengganggu mimpi indahku.

Brak!

Pintu kamarku terbuka dengan kencang dan jantungku berasa mau copot.

"Silve, WAKE UP!!" teriak Calum sambil duduk di atas tubuhku.

"Go away, Cal!!" teriakku dari dalam selimut.

Jesus! Ini hari minggu, aku ingin melanjutkan mimpiku yang sedang keren kerennya! batinku kesal.

"Kita harus ngerjain projeknya Mr.Irwin! Besok deadlinenya,"

Aku menghela nafas, lalu menyembulkan kepalaku dari balik selimut sambil menatap Calum dengan kesal.

Cowok sialan itu memberikanku puppy eyes.

"You ruined my awesome dream." semprotku yang sudah kebal dengan puppy eyes andalan Calum.

Calum memutar kedua bola mata cokelatnya.

"Mimpi apa sih?"

Aku menyeringai, "Jadi pemeran di film charlie and the chocolate factory,"

Calum berdiri dari kasurku lalu berjalan ke pintu, "Really, Silv?"

Aku mengangguk dan ikut berdiri karena tidak bisa melanjutkan mimpiku.

Aku berjalan ke lemari pakaian dan mengambil dalaman, celana basket dan kaus winnie the pooh lalu masuk ke kamar mandi.

Setelah selesai bersiap-siap, aku keluar dari kamar dan menemukan Calum lagi cuddle sama Pickles, anjing golden retriverku yang sudah tua.

"Mum! aku sama Calum ke rumah Luke dulu, ya, bubye,"

"Okay, sweetie!" balas Ibuku dari taman belakang.

"Let's gooooo," ajakku sambil mengambil beberapa cookies dari dapur dan mengikuti Calum ke mobilnya.

Ketika di tengah jalan, iPhone Calum berbunyi. Cowok itu segera mengangkatnya, "Hey Lukey,"

"Yep, bentar lagi nyampe rumah lu,"

Aku melihat ekspresi Calum yang sedang mengernyitkan dahinya.

"Yeah, it's okay, see ya,"

Aku langsung bertanya, "Kenapa? Gak jadi ke rumah Luke?"

"Jad kok, cuma di rumahnya dia ada sepupunya,"

Aku hanya mengangguk sebagai balasan.

Beberapa menit kemudian kami pun sampai.

"Lukeeyy," ujarku sambil mengetuk pintu rumahnya.

Beberapa detik kemudian pintu itu terbuka dan Luke muncul sambil menggandeng sepupu perempuannya, lalu cowok itu tersenyum awkward. "Hey, guys, come in,"

Aku baru masuk 3 langkah, kakiku langsung digelantungi oleh dua bocah yang kuingat-ingat bernama Haydie dan Zoe.

"Aye cupcakes," ujarku sambil terkekeh.

"Bee!" teriak Zoe gembira.

Kedua bocah ini kesusahan memanggil namaku, jadi mereka terbiasa memanggilku Bee karena aku sempat beberapa kali memakai baju lebah yang menggemaskan.

Luke kemudian menunduk dan mengangkat Zoe dari kakiku. Sedangkan aku menggendong tubuh Haydie yang cukup berat.

"Kok lo sendirian Luke?" tanya Calum yang kemudian duduk di karpet ruang Tv.

Best friends | 5SOS AUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang