.
.
.
.
Selamat baca <3
"Haruu!"
"Apa?"
"Lo kok biasa aja? Itu pacar lo anjir, kejar noh!"
Haruto menerjap-nerjapkan matanya, dia memegang pundak Jeongwoo, "Ngapain? Bukannya lo tadi ngga peduli sama dia?"
"Ck, elo lagian ngapain bilang kalo kita udah nikah?! lo udah lama kan pasti pacaran sama itu cewe?!"
"Iya, emang kenapa?"
"Lo pikirin dong perasaannya dia anjir! lo juga! Kenapa malah nanya mau udahan atau lanjut! Harusnya yang bilang kek gitu tuh si cewe lo! Bukan elo!"
"Astaga Haruto, lo itu kayak cowok brengsek tau gak!"
"Ya terus gue harus gimana, Jeongwoo?" Sebenarnya Haruto bingung sama Jeongwoo yang tiba tiba jadi bela Wonyoung terus nyalahin dia.
"Ya lo kasih kepastian ke dia! lo mau udahan atau lanjut jangan kek gini! Harus Gentle!"
"Arghh! Ntar aja, gue mau rapat."
"Yaudah, sana." Jeongwoo duduk di sofa panjang yang udah disediain di dalam ruangan Haruto, lelaki jangkung juga ikut duduk disamping Jeongwoo.
"Ngapain malah duduk? katanya lo mau rapat."
"Mau disini dulu." Senyum lebar tertera di wajah tampan Haruto. Jeongwoo yang melihat senyuman Haruto hanya menatapnya sinis, dia mengambil bantal sofa lalu menimpuknya kewajah Haruto.
"Aduh!" Haruto balik nimpuk Jeongwoo pake bantal sofa.
"Kok elo malah bales si?!" Dan jadilah mereka perang bantal di sofa, Haruto nimpuk Jeongwoo gak pake tenaga.
Tapi kalo Jeongwoo pake tenaga. (๑•̀ᗝ•́)૭
Dia terus terusan nimpuk wajah tampan Haruto, tangan Haruto menahan kedua lengan Jeongwoo menggunakan satu tangan.
Duk!
"Aduh." Jeongwoo meringis saat kepalanya terpentok dengan lantai.
Jeongwoo menerjap-nerjapkan matanya saat mengetahui posisi dirinya dengan Haruto. Mereka berdua terjatuh di lantai, dengan Haruto yang berada diatas tubuh Jeongwoo.
Haruto juga dapat melihat wajah Jeongwoo yang manis, pipinya juga merah.
"A-awas!"
Smirk tertera di wajah Haruto dia mendekatkan wajahnya ke wajah Jeongwoo.
Cklek
"Ups." Dengan cepat Jeongwoo mendorong tubuh Haruto sampai kepala Hartuo terbentur dengan meja.
"Aduh!"
"M-maf pak! Tadi saya sudah mengetuk pintu, tapi tidak ada jawaban, maaf sekali lagi."
"Haha, ngga papa mba. Bos mu itu emang malesan orangnya." Jeongwoo berdiri dari lantai lalu kembali duduk sambil memeluk bantal sofa.
"Emangnya ada apa?"
"I-itu pak, bapak sudah di tunggu di ruangan rapat."
Haruto berdiri dan menatap karyawan itu dengan datar, "Tunggu beberapa menit lagi, nanti saya akan langsung kesana."
"Baik."
"Jeongwoo benerin lagi dong dasi gue."
"Taulah dasi mulu yang di pikirin."
![](https://img.wattpad.com/cover/361050496-288-k57288.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
[Destined Love] Hajeongwoo's Arranged Marriage
Ficção Adolescente"Apa lagi?!" "Pasangin dong, nih!" Haruto memberikan dasi yang belum ia pakai ke Jeongwoo. Jeongwoo melebarkan matanya, "Lo kan bisa masang sendiri! Udah gede kok ngga bisa masang dasi!" "Tolong lah!"