.
.
.
Selamat baca <3
"Jeongwoo."
"Jeongwoo sayang."
"Jeongwoo manis----"
Duk!
"Aduh!" Kepala Haruto kena timpuk lagi, Jeongwoo nimpuk kepala Haruto pakai buku milik Haruto.
"Diem bisa ngga si!" kesel Jeongwoo tuh sama Haruto, udah tau lagi main malah di usilin. Jungwan sama Doyoung mah masih anteng main papan ular tangga, dan posisinya keempat lelaki itu masih berada di ruangan Haruto.
Papan ular tangga itu punya siapa? Gak tau tadi Jeongwoo tiba-tiba nemu di laci meja kerja Haruto.
"Psssstt, Jeongwoo ajak temen lo pulang sana, udah mau malem."
"Emang kenapa, kalo malem." ucapnya tanpa menoleh.
"Emang ngga ngantuk?"
"Apa si! Orang masih jam berapa!"
"Udah jam 10 kurang." Liat aja, dari jam 3 sore sampe jam 10 malem, ketiga lelaki SMA itu cuma ngacak-ngacak ruangan. Haruto mah pasrah aja, kertas-kertas pada bersebaran dimana-mana, ntar nyuruh OB aja suruh bersihin.
"Wan." Junghwan noleh kesamping, disana Doyoung natap kearahnya dengan pandangan sayu, "Apa? Mau pulang?"
Doyoung ngangguk, "Ngantuk, ayo pulang."
"Ayo."
"Oi Jeongwoo, Haruto. Gue pulang ya, dah ngantuk ni si bocil." Junghwan berdiri, diikuti Doyoung, Haruto udah senyum senang, tapi Jeongwoo malah natap kedua temannya dengan pandangan sedih.
"Kok cepet banget si."
"Udah malem juga, besok sekolah."
"Eumm... Yaudah deh."
"Bye ya Woo, To." Junghwan sama Doyoung keluar dari ruangan Haruto, dan hanya menyisakan Haruto sama Jeongwoo.
"Ayo pulang, mau nginep disini lo?" Haruto berdiri menjulurkan tangan supaya Jeongwoo berdiri.
Fyi, mereka tadi itu duduk di lesehan, beralaskan karpet. Bukannya berdiri, Jeongwoo malah menjulurkan kedua tangannya seperti meminta untuk digendong.
"Males jalan."
"Istri siapa si, imut banget." Haruto menggendong tubuh Jeongwoo ala koala, dan berjalan keluar ruangan Haruto. Jeongwoo hanya diam memeluk leher Haruto dan membenamkan wajahnya di ceruk lelaki jangkung.
Kaki panjang Haruto membawanya menuju lift, dia memencet tombol nya, dan tidak berselang lama pintu liftnya terbuka. Didalam lift hanya ada satu perempuan yang Haruto tahu bahwa itu salah satu karyawan.
"Belum pulang kamu Haerin?" Tangan kanannya memencet tombol lantai paling bawah.
Karyawan yang bernama 'Haerin' itu membungkuk sopan, "Ini ada satu pekerjaan yang belum selesai Pak."
"Oh, yasudah nanti kalau sudah selesai langsung pulang aja."
"Iya Pak, eum. Itu istri bapak?"
Haruto menoleh lalu mengangguk, "Ya, ngantuk dia." Tangan Haruto menepuk nepuk punggung Jeongwoo yang sedang berada di gendongan nya.
Dan tidak berselang lama akhirnya pintu lift terbuka, Haruto lebih dulu yang keluar dari lift dan sebelum itu dia pamitan dulu sama Haerin. Lalu setelah Haruto pergi dari hadapannya, Haerin langsung membekap mulutnya sendiri supaya tidak teriak.
KAMU SEDANG MEMBACA
[Destined Love] Hajeongwoo's Arranged Marriage
Roman pour Adolescents"Apa lagi?!" "Pasangin dong, nih!" Haruto memberikan dasi yang belum ia pakai ke Jeongwoo. Jeongwoo melebarkan matanya, "Lo kan bisa masang sendiri! Udah gede kok ngga bisa masang dasi!" "Tolong lah!"